- Perbedaan wawancara dan reportase dalam teknik peliputan berita, terletak pada ruang lingkupnya. Reportase punya ruang lingkup lebih luas. Sementara wawancara interview ruang lingkupnya bersifat terbatas. Wawancara dan reportase termasuk teknik peliputan berita. Dua teknik ini sering kali digunakan jurnalis atau wartawan dalam mengumpulkan informasi dan fakta di wawancara dan reportase Pengertian wawancara Menurut Khoirul Muslimin dalam buku Jurnalistik Dasar Jurus Jitu Menulis Berita, Feature, Biografi, Artikel Populer, dan Editorial 2021, wawancara dalam teknik peliputan berita adalah kegiatan berupa percakapan tanya jawab atau dialog antara pewawancara, dalam hal ini jurnalis, dengan narasumber. Tujuan wawancara ialah mendapatkan informasi, penjelasan, atau keterangan mengenai suatu masalah. Dalam teknik peliputan berita, wawancara menjadi teknik yang paling sering digunakan oleh wartawan. Pengertian reportase Mengutip dari buku Cara Praktis Reporter Pemula Memburu Berita 2020 karya Heni Suryani, reportase adalah kegiatan peliputan terencana terhadap tempat, peristiwa, situasi, dan atau kegiatan yang menarik perhatian publik. Baca juga Reportase Pengertian dan 3 Tahapannya Teknik reportase dilakukan langsung di tempat kejadian oleh reporter, baik perseorangan maupun tim bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai lokasi, kejadian, atau kegiatan, sehingga publik bisa mengetahui secara lengkap mengenai informasi tersebut. Perbedaan wawancara dan reportase Pembeda Wawancara Reportase Ruang lingkup Ruang lingkupnya terbatas dan masuk dalam teknik reportase Ruang lingkupnya lebih luas Cara melakukannya Melakukan tanya jawab terhadap narasumber manusia Tidak harus dilakukan kepada manusia, karena bisa dilakukan terhadap peristiwa, kondisi, atau kejadian Lokasi Tidak harus datang langsung ke tempat kejadian Harus datang langsung ke tempat kejadian Tujuannya Mendapatkan informasi dari narasumber Memberi informasi agar publik mendapat gambaran mengenai peristiwa Wawancara dan reportase memang termasuk dalam teknik peliputan berita. Walau sama-sama berorientasi pada pencarian informasi, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan. Melansir dari buku Menjadi Jurnalis Handal 2019 karya Ridwan Nuh, reportase punya ruang lingkup lebih luas. Sedangkan wawancara termasuk dalam salah satu teknik reportase. Ciri utama wawancara ialah melakukan tanya jawab terhadap narasumber. Sementara, reportase tidak harus dilakukan kepada manusia. Karena teknik peliputan berita ini bisa dilakukan terhadap peristiwa, kondisi, atau kejadian tertentu. Baca juga Nilai Berita Pengertian dan Kriterianya Reportase dilakukan dengan datang langsung ke tempat kejadian. Sementara wawancara tidak selalu harus datang ke tempat kejadian. Contohnya wawancara dengan pejabat atau artis yang bisa dilakukan di kantor, rumah, kafe, atau tempat lainnya. Dari tujuannya pun, wawancara dan reportase berbeda. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi dari narasumber. Sedangkan, reportase ditujukan untuk memberi informasi agar publik mendapat gambaran mengenai peristiwa di tempat kejadian. Wawancara termasuk reportase, karena sering kali jurnalis mewawancarai narasumber saat melakukan peliputan langsung di lokasi kejadian. Misalnya, ada kejadian bencana alam. Saat melakukan reportase, jurnalis harus mendatangi langsung tempat kejadian, dan wawancara bisa dilakukan kepada warga yang menjadi korban atau pihak pemerintah setempat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Apakahpenyebab terjadinya pergantian musim di dunia? 2. Jelaskan peristiwa revolusi bumi! Tergolong apakah naskah teks reportase? 5. Siapa pencipta lagu "Tik-Tik Bunyi Hujan"? Sebarkan link: Materi lain: Kelas 1. BDR Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 1. BDR Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 2 Pemberitaan yang disajikan dengan paparan lengkap interpretatif tentang suatu fakta dari peristiwa yang dilihat langsung. Dalam pengertian yang lain, reportase dapat juga diartikan sebagai pemberitaan hasil penyelidikan investigasi setelah sebelumnya dilakukan pengkajian seluruh fakta yang dilengkapi dengan latar belakang terjadinya peristiwa itu. Istilah reportase berasal dari bahasa Latin reportare sesuatu yang dibawa pulang dari tempat lain. Orang yang melakukan reportase disebut reporter. Dalam kegiatan pemberitaan, hal ini dapat berarti seorang reporter yang membawa laporan peristiwa dari suatu tempat kejadian. Contoh 1 Malam Peresmian Acara “Baduy Kembali” JAKARTA– Acara peresmian pameran budaya yang bertema “Baduy Kembali” dilaksanakan malam hari, pukul WIB, bertempat di Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta, Indonesia 6/4. “Dalam pameran ini Bentara Budaya bekerjasama dengan kebetulan mempunyai program mengangkat Baduy dan kita mensupport, karena Bentara Budaya mensupport semua yang menyangkut keberagaman budaya,” ujar Paulina Dinarti Tisti sebagai Manager Bentara Budaya Jakarta. Peresmian acara dimeriahkan dengan konser “Membaca Baduy” Bersama Jodhi Yudono dan Tlaga Swarna. Sebagai pembukaan acara dimulai dengan ketukan alunan alat musik angkluk dimainkan oleh Frans Sartono sebagi General Manager Bentara Budaya. Selanjutnya, pembukaan acara tersebut menampilkan sosok masyarakat Baduy seperti Arsin seorang pegiat literasi, Misnah wanita yang berprofesi sebagai penenun dan Kasudin pemimpin rombongan alat musik angklung. Enam belas warga Baduy unjuk kebolehan dengan memainkan alat musik angklung diiringi lagu berbahasa sunda dengan mengelilingi -area selama tujuh kali. Memainkan alat musik angklung dianggap sacral karena kerap dihadirkan untuk menyambut moment penanaman padi agar panennya menjadi berkah dan melimpah. “Diharapkan dengan acara ini, kita akan semakin mencintai Baduy yang menjadikan Indonesia memiliki warna dalam keberagaman,” ujar General Manager Bentara Budaya, Frans Sartono dalam pidatonya sebagai pembukaa acara di Gedung Bentara Budaya, Jakarta 6/4. Dalam acara malam tersebut, terdapat sebuah pameran-pameran yang berasal dari suku Baduy seperti, perkakas rumah tangga, alat pertanian, lukisan-lukisan, pakaian adat dan kerajinan Suku Baduy. Dalam pameran tersebut pengunjung dapat melihat langsung alat-alat yang biasa digunakan oleh Suku Baduy. Selain itu, pengunjung juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan akademi maupun non-akademi mengenai Suku Baduy. Baduy Dalam termasuk kelompok yang masih sangat memegang teguh adat istiadat seperti masih menerapkan isolasi dari dunia luar tidak menggunakan peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari. Baduy Luar lebih luwes dengan aturan seperti memperbolehkan masyarakatnya menggunakan peralatan modern, bahkan boleh berkendara bila ingin pergi ke kota. Perubahan budaya karena derasnya modernisasi terkadang dirasa menghilangkan kekhasan dan kesakralan suatu budaya. “Harapannya bagaimana bisa menghadapi moderenisasi tapi tanpa kehilangan identitas. Itulah yang tidak mudah yang seringkali moderenisasinya kehilangan, jangan sampai identitas hilang, karena itu adalah bagian kekayaan bangsa Indonesia,” ujar Andi Budiman, Kompas Gramedia Digital Group. Contoh 2 Seminar Literasi Media DEPOK – Olimpiade Politeknik 2017 menyelenggarakan Seminar Literasi Media dengan tema “Cerdas Memilih Tontonan Berkualitas” di Gedung Serba Guna GSG Politeknik Negeri Jakarta pada Kamis 16/2. Seminar dihadiri oleh Direktorat Politeknik Negeri Jakarta, Abdilah, serta Ketua BEM PNJ Periode 2016/2017, Fikri Azmi, dalam memberikan sambutannya. Narasumber dalam seminar tersebut yaitu Miftahoel Huda R&D Manager Global TV, Adil Quarta Anggoro Ketua KPID Jakarta, Apreyvita Global TV dan Drs. Djony Herfan, M. IKom sebagai moderator. Dalam pemateri yang di sampaikan oleh Ketua KPID Jakarta, Adil Quarta Anggoro menyatakan bahwa panduan dalam memilih tayangan yang baik yaitu harus 4 Sehat 5 sempurna yang mengandung informasi, ekonomi, kebudayaan, control, perekat sosial, hiburan dan pendidikan. Namun kini racun di media adalah ponografi yang berbahaya karena di sebar luaskan di media, dan sebagai penonton, kita tidak hanya menonton saja tetapi memberikan kritikan dan tanggapan. Seminar ini merupakan penyelenggaraan pra-event dari Olimpiade Politeknik 2017. Peserta seminar meliputi mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta dan mahasiswa lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan informasi terkini mengenai berbagai perkembangan media televisi dalam menampilkan sebuah tayangan acara dan penyampaian informasi melalui media cetak maupun online. Pelaksanaan seminar ini sendiri diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam memilih tayangan dan informasi yang didapatkan melalui media massa. Tidak hanya mahasiswa, khususnya mengguna media massa yang lebih cerdas lagi dalam menerima dan mencari sebuah informasi yang berkualitas. Contoh 3 Mahasiswa Merasa tidak Nyaman dengan Pelayanan Fasilitas Bus Politeknik Bipol DEPOK , – Ketidaklayakan beberapa bus Politeknik bipol dan jadwal jam operasional bus yang tidak sesuai dengan ketentuannya membuat mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta PNJ merasakan ketidaknyamanan dalam menggunakan pelayanan bus Politeknik. Seringkali mahasiswa merasakan ketidaknyamanan saat menggunakan transportasi bipol yang lama, mereka harus rela berdesak-desakan untuk naik demi mendapatkan tempat. Sehingga kapasitas penampung bipol terpenuhi, hingga di luar pintu bipol, mahasiswa harus berpegangan kuat agar tidak jatuh. Ketidaklayakan bipol lama tersebut masih dipertanyakan oleh mahasiswa dan supir bipol sendiri. Sebab pengajuan kembali armada bipol baru pun belum terpenuhi oleh struktural direktorat PNJ. “Saya sudah mencoba untuk mengajukan agar adanya penambahan armada bis, tetapi untuk mendapatkan persetujuan dari pihak atasannya sulit, mungkin ada beberapa hal yang membuat pengajuan itu tidak disetujui seperti anggaran dana yang kurang, karena tidak hanya fasilitas bis saja yang tidak memadai tetapi banyak pula fasilitas lain yang perlu diperbaiki dan membutuhkan dana yang lumayan”, ujar Pak Widodo petugas Bagian Rumah Tangga Direktorat PNJ. Politeknik Negeri Jakarta memiliki 5 armada bis Politeknik, diantaranya 2 bus baru, 2 bus lama, dan 1 bus hino. Kurangnya armada yang dimiliki tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa PNJ. Kondisi fisik 2 bus lama yang dapat dikatakan sudah tidak layak pakai, namun masih dipakai sebab mesin masih bisa dijalankan. Sedangkan untuk 2 bus baru tidak dapat menampung massa yang banyak dan untuk 1 bus hino hanya digunakan untuk dosen jika ada kunjungan ke suatu tempat. Keterlambatan jam operasional bipol dalam penjemputan mahasiswa, berdampak juga pada jadwal perkuliahan mahasiswa, sehingga mahasiswa terlambat masuk kelas dan tertinggal beberapa materi perkuliahan. Armada bipol yang kurang membuat mahasiswa harus menunggu lama, sehingga banyak dari mahasiswa PNJ yang menunggu di stasiun Universitas Indonesia UI dan stasiun pocin lebih memilih menggunakan transportasi bus kuning Universitas Indonesia. Namun tidak sedikit juga mahasiswa PNJ yang tetap menunggu kedatangan transportasi bipol, dengan alasan agar tidak perlu jalan lagi ke dalam PNJ. Dua pekan terakhir ini terdengar isu di Politeknik Negeri Jakarta terkait adanya salah satu supir bis kuning bikun Universitas Indonesia yang tidak berhenti di halte PNJ sebagaimana mestinya. Sehingga banyak laporan dari mahasiswa PNJ yang mengaku kecewa dan dirugikan atas kejadian tersebut. Namun, untuk masalah tersebut, telah dibicarakan oleh pihak PNJ bagian rumah tangga dengan pihak UI bagian pengurus fasilitas umum. Pelayanan fasilitas transportasi PNJ tentunya belum dirasakan senyaman mungkin oleh mahasiswa. Kondisi fisik beberapa bipol yang kurang layak serta jam operasional bipol yang belum tepat waktu menjadi salah satu masalah pengguna bipol bagi mahasiswa PNJ. Dan usaha untuk pengajuan penambahan armada bipol telah dilakukan oleh pengurus bagian rumah tangga direktorat PNJ. “Untuk harapan pastinya yang pertama saya berharap PNJ bisa membeli bis yang baru minimal 3 bis, karena 2 bis sudah rusak dan sudah waktunya untuk diganti dengan yang baru agar memenuhi standar kelayakan bis. Lalu kedua, adanya penambahan driver dan yang terakhir dibuatnya jalur khusus untuk bis agar kemacetan berkurang sehingga para mahasiswa akan cepat terangkut. Sedangkan untuk mahasiswa diharapkan bisa lebih tertib saat menaiki bis apalagi saat bis sedang berjalan, dan diharapkan untuk seluruh mahasiswa agar tidak merusak fasilitas yang ada’, ujar ujar Pak Widodo petugas Bagian Rumah Tangga Direktorat PNJ. Berikut diatas merupakan contoh berita reportase yang dibuat penulis. Semoga bermanfaat. Ciriciri teks narasi, yaitu: Adanya unsur perbuatan atau tindakan. Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif. Adanya sudut pandang penulis. Contoh teks narasi: Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya beserta keluarga pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak banyak sekali keunikan dan
MODULTeknik Reportase & WawancaraOleh Rahmadya Putra Nugraha, BahasanNaskah Reportase & Naskah WawancaraTujuan dan Instruksional KhususDengan memperoleh materi ini, mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami tentang Peranan Komunikator, Reportase, & Pewawancara.Naskah ReportaseReportase adalah laporan pandangan mata, baik langsung maupun tunda, dari lokasi peristiwa. Di sini, reporter selain melaporkan apa yang dilihat di lapangan, juga memberikan tambahan informasi yang ada relevansinya dengan peristiwa yang sedang berlangsung, misalnya -Latar belakang peristiwa-Dalam rangka apa peristiwa diadakan-Hal serupa kapan pernah diadakan, dan lain-lainSifat reportase adalah sistematis dan reportase berbentuk pointers yang berisi hal-hal penting saja dan yang ada kaitan dengan apa yang dilaporkan. Reporter melakukan kombinasi apa yang dilihat dengan referensi lain yang relevan, yang sudah dicatat dalam bentuk prosesnya, reporter dituntut memiliki keterampilan dalam melaporkan, dan keterampilan ini hanya dapat diperoleh melalui pengalaman. Semakin banyak melakukan reportase, seorang reporter akan semakin matang dalam melakukan reportase langsung di dan berita berbeda dalam teknik penyajian, yaitu teknik reportase dan teknik penyajian berita. Sekalipun demikian, baik reportase maupun berita, keduanya merupakan karya berfungsi menjelaskan atau melaporkan apa yang dilihat di lokasi kejadian, sedangkan berita berfungsi menginformasikan fakta yang timbul sebagai akibat adanya suatu peristiwa dan atau pendapat. Dengan demikian, reportase memiliki fungsi lebih luas, yaitu selain menginformasikan, juga menjelaskan, sedangkan berita hanya menginformasikan meliput peristiwa, penting diperhatikan Etik Jurnalistik atau Kode Etik Wartawan Indonesia KEWI Doctrine Doktrin kejujuran yang mengajarkan, mendapatkan berita yang benar lebih penting daripada menjadi wartwan pertama yang menyiarkan atau both side/news balance, yakni perlakuan adil terhadap semua pihak yang menjadi objek berita, dengan meliput semua atau kedua belah pihak yang terlibat dalam sebuah dan ricek, yakni meneliti kebenaran sebuah fakta atau data beberapa kali sebelum reportase adalah sebagai berikut peristiwa dan jalan ricek, jalan sudut sudut lead atau introMenurut keluasan informasi yang diberikan reportase dibagi menjadi 3 tiga1. Reportase Dasar straight news2.Reportase Madya news feature3. Reportase Lanjutan news analysisTiga kegiatan jurnalistik diatas ibarat sebuah rumah. Reportase Dasar mutlak dipakai dalam Reportase Madya serta Reportase Lanjutan. Tetapi tidak demikian sebaliknya. Banyak teknik-teknik Reportase Lanjutan yang tidak perlu dipakai dalam Reportase Madya dan Reportase Dasar. Demikian juga halnya teknik Reportase Madya dalam Reportase pokok diantara ketiganya adalah cakupan informasi. Berita tidak lagi sekedar peristiwa langsung straight seperti pada Reportase Dasar, tetapi sudah dilengkapi dengan sosok featured seperti dalam Reportase Madya karena lebih luas informasinya. Atau akan menjadi Reportase Lanjutan, jika Reportase Madya tersebut dilengkapi dengan analisa News analysis.Dalam penyajian berita televisi dengan sistem ROSS, reporter penyaji atau penyampai harus disebutkan, sebagai pertanggungjawaban isi naskah berita yang ROSS mempunyai beberapa makna, yaitu Reporter On the Spot and On the ScreenReporter berada di lokasi dan sewaktu menyajikan muncul di layar On the Spot and Off the ScreenReporter berada di lokasi dan sewaktu menyajikan tidak muncul di layar Off the Spot and On the ScreenReporter tidak berada di lokasi, tetapi dalam penyajian reporter muncul di layar Off the Spot and Off the ScreenReporter tidak berada di lokasi dan tidak muncul di layar InformasiTugas seorang reporter pada dasarnya adalah mengumpulkan informasi, yang membantu publik untuk memahami peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi kehidupan mereka. Penggalian informasi ini membawa sang reporter untuk melalui tiga lapisan atau tahapan peliputanLapisan pertama, adalah fakta-fakta permukaan. Seperti siaran pers, konferensi pers, rekaman pidato, dan sebagainya. Lapisan pertama ini adalah sumber bagi fakta-fakta, yang digunakan pada sebagian besar berita. Informasi ini digali dari bahan yang disediakan dan dikontrol oleh narasumber. Oleh karena itu, isinya mungkin masih sangat sepihak. Jika reporter hanya mengandalkan informasi lapisan pertama, perbedaan antara jurnalisme dan siaran pers humas menjadi sangat kedua, adalah upaya pelaporan yang dilakukan sendiri oleh si reporter. Di sini, sang reporter melakukan verifikasi, pelaporan investigatif, liputan atas peristiwa-peristiwa spontan, dan sebagainya. Di sini, peristiwa sudah bergerak di luar kontrol narasumber awal. Misalnya, ketika si reporter tidak mentah-mentah menelan begitu saja keterangan Humas PT. Lapindo Brantas, tetapi si reporter datang ke lokasi meluapnya lumpur, dan mewawancarai langsung para warga korban lumpur di Sidoarjo, Jawa ketiga, adalah interpretasi penafsiran dan analisis. Di sini si reporter menguraikan signifikansi atau arti penting suatu peristiwa, penyebab-penyebabnya, dan konsekuensinya. Publik tidak sekadar ingin tahu apa yang terjadi, tetapi mereka juga ingin tahu bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi. Apa makna peristiwa itu bagi mereka, dan apa yang mungkin terjadi sesudahnya dampak susulan dari peristiwa tersebut.Seorang reporter harus selalu berusaha mengamati peristiwa secara langsung, ketimbang hanya mengandalkan pada sumber-sumber lain, yang kadang-kadang berusaha memanipulasi atau memanfaatkan pers. Salah satu taktik yang dilakukan narasumber adalah mengadakan media event, yakni suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menarik perhatian pengecekan latar belakang, observasi langsung, dan langkah peliputan yang serius bisa memperkuat, dan kadang-kadang membenarkan bahan-bahan awal yang disediakan Wawancara1. Definisi dan Tujuan WawancaraWawancara bahasa Inggris interview merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang Bentuk WawancaraAdapun bentuk wawancara dibagi menjadi beberapa macam, yaknia. Wawancara Berita, dilakukan untuk mencari bahan Wawancara Petunjuk umum, dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih Wawancara Telepon, yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat Wawancara Pribadi, dilakukan secara Wawancara dengan banyak orang, dilakukan ditempat Wawancara Impromtu, wawancara dadakan / mendesak .g. Wawancara Kelompok, di mana serombongan wartawan mewawancarai seorang,pejabat, seniman, olahragawan dan Komponen yang menunjang wawancaraDalam wawancara, keberhasilan akan dicapai apabila terdapat komponen di bawah inia. adanya pewawancarab. adanya yang diwawancaraic. adanya masalahd. adanya tujuane. adanya alat sebagai media, dan lain Pokok-pokok Pertanyaan dalam WawancaraPokok-pokok ini dikenal dengan istilah 5W +1H, yaitua. what apa,b. where di mana,c. when kapan,d. why mengapa,e. who siapa,f. how bagaimana/berapa5. Menulis Dialog wawancaraDalam menulis dialog wawancara, dialog harus ditulis dengan tipe penulisan kalimat langsung. Untuk mempermudahkan sistematika penulisan naskah teks wawancara secara umum, perhatikan TRIK LEBAH di bawah ini!Nama Berisi nama tokoh yang berdialog;Tanda titik dua tanda ini dipergunakan dalam naskah dialog;Tanda petik awal “... tanda ini dipergunakan untuk mengapit dialog percakapan;Dialog Percakapan ditulis dengan diawali huruf kapital padahuruf pertama;Tanda baca Tanda baca disesuaikan dengan jenis kalimat percakapannya;Tanda petik akhir …” tanda ini dipergunakan untuk menutup “Apa pendapat bapak tentang kebersihan lingkungan?”Ditinjau dari struktur wawancaranya, wawancara dikelompokkan menjadi 3 oWawancara tidak berstruktur, tidak berstandard, informal, atau berfokusWawancara ini biasanya diikuti oleh suatu kata kunci, agenda atau daftar topik yang akan dicakup dalam wawancara. Namun tidak ada pertanyaan yang ditetapkan sebelumnya kecuali dalam wawancara yang awal sekali.Jenis wawancara ini bersifat fleksibel dan memungkinkan peneliti mengikuti minat dan pemikiran partisipan. Pewawancara dengan bebas menanyakan berbagai pertanyaan kepada partisipan dalam urutan manapun bergantung pada jawaban. Hal ini dapat ditindaklanjuti, tetapi peneliti juga mempunyai agenda sendiri yaitu tujuan penelitian yang dimiliki dalam pikirannya dan isyu tertentu yang akan digali. Namun pengarahan dan pengendalian wawancara oleh peneliti sifatnya minimal. Umumnya, ada perbedaan hasil wawancara pada tiap partisipan, tetapi dari yang awal biasanya dapat dilihat pola tertentu. Partisipan bebas menjawab, baik isi maupun panjang pendeknya paparan, sehingga dapat diperoleh informasi yang sangat dalam dan rinci.Wawancara jenis ini terutama cocok bila peneliti mewawancarai partispan lebih dari satu kali. Wawancara ini menghasilkan data yang paling kaya, tetapi juga memiliki dross rate paling tinggi, terutama apabila pewawancaranya tidak berpengalaman. Dross rate adalah jumlah materi atau informasi yang tidak berguna dalam Semi BerstrukturWawancara ini dimulai dari isu yang dicakup dalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara bukanlah jadwal seperti dalam penelitian kuantitatif. Sekuensi pertanyaan tidaklah sama pada tiap partisipan bergantung pada proses wawancara dan jawaban tiap individu. Namun pedoman wawancara menjamin bahwa peneliti mengumpulkan jenis data yang sama dari para partisipan. Peneliti dapat menghemat waktu melalui cara ini. Dross rate lebih rendah daripada wawancara tidak berstruktur. Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan dan memutuskan sendiri mana isyu yang dimunculkan.Pedoman wawancara berfokus pada subyek area tertentu yang diteliti, tetapi dapat direvisi setelah wawancara karena ide yang baru muncul belakangan. Walaupun pewawancara bertujuan mendapatkan perspektif partisipan, mereka harus ingat bahwa mereka perlu mengendalikan diri sehingga tujuan penelitian dapat dicapai dan topik penelitian berstruktur atau berstandardPeneliti kualitatif jarang sekali menggunakan jenis wawancara ini. Beberapa keterbatasan pada wawancara jenis ini membuat data yang diperoleh tidak kaya. Jadwal wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan partisipan ditanyakan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama pula. Jenis wawancara ini menyerupai kuesioner survei yang tertulis. Wawancara ini menghemat waktu dan membatasi efek pewawancara bila sejumlah pewawancara yang berbeda terlibat dalam penelitian. Analisis data tampak lebih mudah sebagaimana jawaban yang dapat ditemukan dengan cepat. Umumnya, pengetahuan statistik penting dan berguna untuk menganalisis jenis wawancara ini. Namun jenis wawancara ini mengarahkan respon partisipan dan oleh karena itu tidak tepat digunakan pada pendekatan kualitatif. Wawancara berstruktur bisa berisi pertanyaan terbuka, namun peneliti harus diingatkan terhadap hal ini sebagai isyu metodologis yang akan mengacaukan dan akan jadi menyulitkan analisisnyaRahmadya Putra N.,TeknikReportase Jurnalistik adalah cara atau metode wartawan dalam mengumpulkan (collecting, gathering) atau memburu (hunting) bahan berita untuk ditulis dan dipublikasikan di media tempatnya bekerja.Written by Romeltea. DALAM konteks definisi jurnalistik, Teknik Reportase merupakan tahap pertama sebelum penulisan (writing), penyuntingan (editing), dan publikasi/penyebarluasan (publishing Pada artikel ini, kita akan mempelajari mengenai report text atau teks reportase, mulai dari pengertian, apa saja strukturnya, tujuan, dan contohnya . Simak materi bahasa Inggris kelas 9 ini hingga selesai ya! — Report text atau teks reportase biasanya dibuat saat kamu ingin membuat suatu laporan. Apakah kamu pernah, dapat tugas sekolah membuat laporan, misalnya selesai berkunjung ke museum, atau saat selesai study tour? Yuk, kita pelajari tentang report text dalam bahasa Inggris, mulai dari pengertian, tujuan, struktur disertai contohnya berikut ini! Baca Juga Descriptive Text Pengertian, Tujuan, Struktur, Contohnya Pengertian Report Text What is report text? Kalian sudah pernah mengetahui tentang report text belum? Report text is a text that presents detailed information about something in general based on research. Dalam bahasa Indonesia, report text bisa diartikan sebagai teks laporan adalah teks yang berisikan informasi rinci mengenai sesuatu secara umum berdasarkan suatu penelitian. Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya tentang report text, teks laporan atau report text adalah teks yang memberikan informasi informasi rinci mengenai sesuatu secara umum. Bentuk teks laporan antara lain, misalkan artikel-artikel ilmiah yang ada pada ensiklopedia. Baca juga Cara Mengungkapkan Expression of Agreement and Disagreement Tujuan Report Text What is report text used for? Tujuan utama dari teks laporan atau report text adalah untuk menginformasikan fungsi khusus atau informasi detail suatu objek, atau dalam bahasa Inggris, the purpose of report text is to inform about certain functions of a participant. Selain itu, penjelasan lainnya dari report text adalah bentuk teks yang berisi penjelasan detail ilmiah tentang suatu objek. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai jenis teks ini beserta strukturnya! Ternyata, teks laporan atau report text itu hanya terdiri dari dua bagian. Kedua bagian tersebut adalah general classification dan descriptions. Apa sih maksudnya kedua bagian dari struktur report text ini? Mari disimak! Baca juga Belajar Present Perfect Tense, Kegunaan, dan Contoh Kalimatnya Struktur Report Text Sama seperti teks lainnya, report text juga memiliki struktur tersendiri. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur report text. 1. General Classification General classification atau klasifikasi umum adalah bagian struktur report text yang berisi pengelompokan umum dari objek yang dibicarakan. Bagian ini biasanya berisi informasi dasar dari objek tersebut. Pengelompokan yang dibahas antara lain meliputi informasi, misalnya jika report text-nya membahas tentang hewan, pengelompokkan umumnya dapat meliputi nama ilmiahnya, jenis makanannya, dan hal atau aspek yang paling dikenal dari objek tersebut — Sampai sini, mulai paham kan tentang materi bahasa Inggris satu ini? Atau kamu jadi keinget punya PR yang kamu masih kurang pahamin? Gampang, kamu bisa banget langsung kirim foto soal PR kamu, dan penjelasannya di Roboguru! Cobain langsung dengan klik banner roboguru dibawah ini ya! 2. Description Description atau deskripsi adalah bagian struktur report text yang berisi penggambaran dari objek yang dibicarakan secara lebih rinci. Misalnya, fisik dan fungsinya, habitat, dan lama masa hidupnya. Contoh bagian description dalam sebuah report text It can grow up to 30 m high. They have a single cylindrical trunk. At the top of the trunk there are pinnate leaves. They are about 3 to 4 m long and the pinnate 60 to 90 cm long. The fruit is oval and the diameter is about 30 cm long. It has thick husk and a hard shell. Inside the shell there is white meat and sweet liquid. Baca juga Pola Kalimat & Contoh Passive Form dalam Simple Tenses Contoh Report Text Cats General classification Cats are one of the members of Felidae, an animal family that consists of lions, tigers, bobcats, and cats. They are also called domestic cats or house cats, and their latin name is Felis catus. The domesticated cats have been human companions for around 9,500 years. Nowadays, they are very popular. Many people keep them as pets, Description On average, the weight of domestic cats ranges from to kg. The average lengths are cm for male cats and cm for female cats. In addition, cats maintain their energy by sleeping a lot. They can sleep for 12 to 16 hours a day. Cats possess sharp claws on their feet that they use to catch their prey, fight, and climb. Despite having a sensitive vision, they cannot see very dark surroundings very well. However, they have a good balance. They are able to quickly pick themselves up when they fall. One of the unique characteristics of cats is they walk on their toes. Moreover, cats like to keep themselves clean by licking their body, Baca juga Contoh Procedure Text tentang Petunjuk Penggunaan Obat — Gimana, mudah bukan belajar tentang report text? Kalau kamu masih belum ngerti dan mau lebih paham lagi, yuk belajar pakai ruangbelajar! Kamu bisa nonton video belajar beranimasi, latihan soal, dan baca rangkuman hanya melalui 1 aplikasi aja, lho! Kuy, download sekarang! Referensi Wachidah, Siti. 2018. Bahasa Inggris Kelas IX Think Globally Act Locally. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Artikel ini pertama kali ditulis oleh Embun Bening, diperbarui pada 24 Maret 2022 oleh Leo Bisma.
PokokBahasan: Naskah Reportase & Naskah W awancara. Tujuan dan Instruksional Khusus: Dengan memperoleh materi ini, mahasiswa diharapkan mengerti d an memahami tentang Peranan Komunikator, Reportase, & Pewawancara.. Naskah Reportase. Reportase adalah laporan pandangan mata, baik langsung maupun tunda, dari lokasi peristiwa. Di sini, reporter selain melaporkan apa yang dilihat di lapangan, jugaTeks tersebut tergolong ke dalam jenis laporan karena...... a. Banyak menyajikan faktab. Mengemukakan alasan c. Menggunakan pendapat d. Bertujuan membujuk orang laine. Adanya fakta dan pendapat Jawabana. banyak menyajikan fakta Tergolongapakah naskah teks reportase - 26878476 kylereese276 kylereese276 16.02.2020 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Tergolong apakah naskah teks reportase Iklan Iklan Rahmat36798 Rahmat36798 Jawaban: Ter golong dalam teks non-fiksi . Moga bermanfaat . Maaf kalau salah. Penjelasan: he jangan lupa nanti Makasi ya ya udh Halo, Arum K. Terima kasih telah bertanya di Roboguru Kakak bantu jawab ya. Langkah-langkah menyusun naskah reportase, yaitu 1 menentukan topik atau permasalahan, 2 mengumpulkan bahan, 3 mengembangkan naskah berita, dan 4 menyunting penggunaan ejaan dan bahasa. Mari kita simak pembahasan berikut ini. Naskah reportase adalah laporan dari keadaan suatu tempat atau kejadian yang ditulis secara lengkap dan cermat. Naskah reportase disampaikan oleh seorang reporter dalam acara berita. Berikut langkah-langkah menyusun naskah reportase. 1. Menentukan topik atau permasalahan. 2. Mengumpulkan bahan berupa data dan fakta. 3. Mengembangkan naskah berita berdasarkan bahan yang telah diperoleh. 4. Menyunting penggunaan ejaan maupun bahasa yang kurang sesuai. Dengan demikian, langkah-langkah menyusun naskah reportase, yaitu 1 menentukan topik atau permasalahan, 2 mengumpulkan bahan, 3 mengembangkan naskah berita, dan 4 menyunting penggunaan ejaan dan bahasa. Semoga membantu
Danbarulah tiga tahun lalu naskah itu kembali pun selama ini seringkali hanya terkotak pada jenisnya yang tergolong sastra lama—buku Puisi Lama Sutan Takdir Alisjahbana yang dicetak berkali-kali hingga sekarang mengukuhkan itu, tanpa ruang untuk menghamparkan secara lebih leluasa suara apa yang terdengar dan topik-topik apa sajakah
Posting berikut ini mengulas pengertian reportase jurnalistik, teknik reportase, dan contohnya. Reportase merupakan keterampilan dasar sekaligus tuga utama wartawan reporter. Reportase merupakan bagian dari proses pembuatan berita. Pengertian Reportase Reportase artinya pemberitaan atau pelaporan. Dari kata “report” yang artinya “melaporkan” atau “memberitakan”. Reportase berasal dari kata reportage Inggris. Mirriam Webster Dictionary mengartikan reportage sebagai “the act or process of reporting news” aksi atau proses pemberitaan dan “something as news that is reported” sesuatu yang dilaporkan”. Kamus Bahasa Indonesia KBBI mengartikan reportase sebagai “pemberitaan”, “pelaporan, dan “laporan kejadian berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan. “Kamus Google” mengartikan reportase sebagai berikut The reporting of news, for the press and the broadcast media. Melaporkan berita untuk pers dan media penyiaran. Factual presentation in a book or other text, especially when this adopts a journalistic style. Presentasi faktual di buku atau teks lainnya, khususnya ketika mengadopsi gaya jurnalistik. Laman Glosarium mengartikan reportase sebagai “proses pengumpulan data yang digunakan untuk penulisan karya jurnalistik”. Ensiklo mendefinisikan reportase sebagai berikut reportase adalah aktivitas atau kegiatan dari reporter/jurnalis untuk turun ke lapangan melakukan observasi langsung dan tidak langsung, mengumpulkan fakta-fakta dan data mengenai sebuahperistiwa/isu yang sedang terjadi, lalu merangkainya menjadi sebuah bahan laporan/tulisan. Dalam konteks jurnalistik, reportase adalah proses pengumpulan data untuk menyusun berita. Reportase bisa dikatakan merupakan proses jurnalistik terpenting karena dari proses inilah terkumpul bahan-bahan atau informasi untuk diberitakan. Reportase adalah proses mengumpulkan data dan fakta sebuah peristiwa sebagai bahan penulisan atau penyajian berita di media massa. Teknik Reportase Teknik Reportase ada tiga 1. Observasi Teknik reportase observasi pengamatan yaitu wartawan langsung datang ke lokasi kejadian, mengamati, dan mengumpulkan data atau fata kejadian tersebut mengacu pada formula 5W1H. Pengamatan merupakan teknik reportase dengan cara mengamati baik setting maupun alur sebuah peristiwa di lapangan atau lokasi kejadian. Wartawan menggunakan semua indera saat melakukan pengamatan. Dengan terjun langsung ke lapangan, reporter akan merasakan langsung peristiwa yang terjadi di lapangan sehingga ia bisa menyampaikan informasi yang valid kepada pembaca. 2. Wawancara Wawancara adalah proses reportase dengan cara bertanya kepada narsumber untuk menggali informasi atau keterangan. Narasumber dalam wawancara bisa pengamat, pelaku, saksi, korban, dan siapa pun yang memiliki informasi. Wawancara merupakan bentuk reportase dengan cara mengumpulkan data berupa pendapat, pandangan, dan pengamatan seseorang tentang suatu peristiwa. Orang yang menjadi objek wawancara disebut narasumber. Unsur berita 5W1H menjadi pertanyaan yang wajib dalam sebuah wawancara. Rumus ini digunakan untuk mengetahui jalan sebuah peristiwa yang hendak reporter jadikan berita. Narasumber dalam wawwancara terbagi dua, yaitu narasumber primer narasumber yang paling tahu dan memiliki peranan penting dalam sebuah peristiwa dan narasumber sekunder narasumber yang keterangannya hanya berfungsi untuk melengkapi atau mendukung. Selengkapnya Teknik Wawancara Jurnalistik 3. Riset Data Disebut juga studi literatur dan riset dokumentasi, yaitu wartawan membuka-buka arsip, buku, atau referensi terkait dengan berita yang akan ditulisnya. Dalam memilah bukti, semua indera kita harus terlibat untuk memilah mana yang berarti dan tidak berarti untuk mendukung suatu peristiwa. Riset data termasuk mencari latar belakang informasi yang bisa memperkaya sebuah tulisan atau berita. News Processing Proses pembuatan berita Reportase adalah bagian dari proses pembuatan news processing, yaitu tahap kedua news hunting, news gathering. Proses pembuatan berita biasanya dimulai dari rapat redaksi. Dalam rapat redaksi, para wartawan bisa mengajukan usulan-usulan topik liputan. Usulan itu sendiri bisa berasal dari berbagai sumber. Misalnya Undangan liputan dari pihak luar, konferensi pers, siaran pers, berita yang sudah dimuat atau ditayangkan di media lain, hasil pengamatan pribadi si jurnalis, masukan dari narasumber/informan, dan sebagainya. Proses Pembuatan Berita meliputi 1. News Planning, Perencanaan Berita. Dalam tahap ini redaksimelakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yangakan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dankode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tematulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagiantugas di antara para wartawan. 2. News Hunting, Pengumpulan Bahan Berita. Inilah tahap reportase. Setelah rapat proyeksidan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensiatau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara. Tahap reportase ini disebut juga “pengumpulan berita” news gathering, yakni pengumpulan bahan berita. 3. News Writing, Penulisan Berita. Setelah data terkumpul, wartawan menulis naskah berita atau melaporkannya di media tempat ia bekerja. Wartawan televisi dan radio bisa melaporkannya secara live. Berita yang baik harus memenuhi unsur berita 5W+1H What – Apa yang terjadi, acara apa, peristiwa apa. Who – Siapa pelaku, korban, penyelenggara, atau yang terlibat dalam peristiwa. Where – Di mana kejadiannya lokasi, tempat When – Kapan terjadinya waktu, hari, tanggal Why – Kenapa terjadi latar belakang, penyebab, pemicu, tujuan acara How – Bagaimana kejadiannya proses, detail, suasana, dll. 4. News Editing, Penyuntingan Berita Naskah berita yang sudah ditulis disunting dari segi redaksional bahasa dan isi substansi. Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik. Di media cetak suratkabar, tabloid, majalah, penyuntingan juga termasuk “pemotongan” cutting untuk menyesuaikan panjang naskah dengan space atau kolom yang tersedia. Contoh Reportase Meliput Seminar Wartawan datang ke lokasi seminar. Di sana ia mengamati jalannya acara, jumlah hadirin, materi pembicaraan, mengambil makalah jika ada, mengambil foto/memotret jika tidak ada fotografer, lalu wawancara panitia, narasumber, dan peserta jika diperlukan. Pengumpulan data untuk naskah berita meliputi 5W+1H yang merupakan Unsur-Unsur Berita sebagaimana sudah dijelaskan di atas. Demikian ulasan ringkas tentang pengertian, teknik, dan contoh reportase jurnalistik. Wasalam.
N1: "Tentunya saya merasa bangga karena ini adalah salah satu event terbesar yang se Jabodetabek.". R1 : "Oke, terimakasih Pak. Lebih lengkapnya laporan ini saya serahkan kepada rekan saya Alfonso yang telah berada di ruang kepala sekolah.". R2 : "Terima kasih Jason, saat ini saya telah derada di ruang kepala sekolah, di sebelah saya wiBtVAI.