cout< faktorial (bil,hasil); } Hasil output kedua program diatas : Faktorial menggunakan perulangan for. Faktorial menggunakan fungsi rekursif. Kedua program menghasilkan nilai faktorial yang sama, namun susunan bilangannya yang berbeda. Untuk program pertama hanya menggunakan perulanga for (loop for) seperti biasa, sedangkan program kedua
Dalam menuliskan bahasa pemrograman, terkadang kita ingin menuliskan perintah yang sama dalam banyak kali iterasi misalnya ratusan, ribuan bahkan juta-an. Tentunya itu akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lama untuk menuliskan satu persatu perintah tersebut. Maka dari itu, dalam bahasa pascal ada sebuah fungsi bernama perulangan looping. Looping atau perulangan sendiri didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang berfungsi untuk menjalankan baris kode secara berulang-ulang selama kondisi masih terpenuhi. Content Navigation 13 Macam Algoritma Perulangan Beserta Contoh Programnya1. Algoritma Perulangan For2. Algoritma Perulangan While Do3. Algoritma Perulangan Repeat-Until Ternyata ada 3 macam Looping dalam Algoritma Perulangan. Untungnya, ketiga algoritma ini akan dibahas secara rinci oleh Dafunda Tekno 1. Algoritma Perulangan For Algorimta pengulangan for dibagi menjadi dua yaitu For. . . to . . . do untuk perulangan postif dan For . . . down. . . to untuk perulangan negatif. Atau lebih jelas, kamu bisa lihat dua pembagian algoritam pengulangan berikut ini. A. Algoritma Perulangan For…to..do Algoritma For . . to. . .do ini melakukan perulangan secara berurutan dari angka terkecil hingga angka terbesar. Algoritma ini memiliki struktur seperti ini For variabel=kondisiAwal to kondisiAkhir do statemen; Contoh program pascal algoritma perulangan for . . . to . . . do Program Loop1; uses crt; var iinteger; Begin For i=1 to 100 do Begin writeln'Nama Saya'; End; Readln; end. B. Algoritma Perulangan For…downto..do Algoritma For . . to. . .do ini melakukan perulangan secara berurutan dari angka terbesar hingga angka terkecil. Algoritma ini memiliki struktur seperti ini For variabel=kondisiAwal downto kondisiAkhir do statemen Contoh program Algoritma Perulangan For..downto…do Program Loop2; uses crt; var iinteger; Begin For i=100 downto 1 do Begin writeln'Nama Saya'; End; Readln; end. 2. Algoritma Perulangan While Do Algoritma Perulangan While Do merupakan algoritma yang melakukan pengulangan “statement” selama kondisi masih terpenuhi. Selama statement bernilai salah, statement akan terus diulangi . Strukur dari algoritma perulangan while do adalah While kondisi Do Statemen; Contoh program algoritma while do Program Loop3; uses crt; var iinteger; Begin i=0; while i<4 do begin writelni; i=i+1; end; Readln; end. 3. Algoritma Perulangan Repeat-Until Algoritma repeat-until adalah algoritma yang melakukan pengulangan “statement” sehingga Until kondisi terpenuhi. Selama statement bernilai salah, statement akan terus diulangi hingga nilainya benar. Statement Algoritma Repeat-Until paling sedikit diproses selama 1 kali. Dibawah ini adalah struktur dari Algoritma Repeat-Until Repeat Statemen1; Statemen2; ... Statemen; Until kondisi; Contoh Program Pascal Repeat-Until program repeat_until; uses crt; var i integer; begin clrscr; i= 0; repeat begin writeln'Hello World'; i= i + 1; end; until i = 10; readln; end. Dari program tersebut akan memunculkan output seperti ini Nah itu adalah penjelasan macam-macam algoritma perulangan. Gimana gampang kan ya? Kalau ada yang bingung bisa kita didiskusikan di kolom komentar.Algoritmaruntunan ini adalah proses yang dilakukan secara beruntun dari langkah 1 sampai langkah n, atau langkah akhir. Tiap barisnya hanya dikerjakan satu-persatu tanpa ada loncatan atau
JavaKalau kita perhatikan, alur pengeksekusian sebuah kode program dikerjakan satu per satu dari atas sampai ke demi baris dibaca, kemudian komputer mengerjakan apa yang seperti iniAlur programnya satu, tidak ada belokan atau apa itu percabangan?Percabangan hanyalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut alur program yang juga dikenal dengan “Control Flow”, “Struktur Kondisi”, “Struktur IF”, “Decision”, dsb. Semuanya itu diagram alur Flow Chart seperti di atas, alurnya memang setelah kita menggunakan percabangan, alurnya akan bertambah menjadi seperti bagaimana cara menulis kode percabangan dalam Java?Caranya menggunakan kata kunci if, else, switch, dan case, dan operator format stuktur IF seperti iniif suatu_kondisi { // lakukan sesuatu kalau kondisi benar // Lakukan ini juga }suatu_kondisi hanya bernilai true/false saja. Kita bisa gunakan operator relasi dan logika di lebih jelasnya, nanti akan kita kamu perlu tahu dulu tiga bentuk percabangan pada JavaPercabangan IFPercabangan IF/ELSEPercabangan IF/ELSE/IF atau SWITCH/CASEMari kita bahas satu per satu… 1. Percabangan IFPercabangan ini hanya memiliki satu pilihan. Artinya, pilihan di dalam IF hanya akan dikerjakan kalau kondisinya kalau salah… tidak akan melakukan apa-apa. Alias lanjut eksekusi ke perintah kalian belanja di toko, kemudian kalau belanja di atas sekian ribu dapat hadiah atau Contoh kasus seperti itu, dapat kita selesaikan dengan menggunakan percabangan lebih jelasnya…Mari Kita Membuat Program HadiahMisalkan ada sebuah toko buku. Mereka memberikan hadiah berupa perlengkapan sekolah kepada pembeli yang belanja di atas Rp programnya bisa kita buat seperti iniimport public class Hadiah { public static void mainString[] args { // membuat variabel belanja dan scanner int belanja = 0; Scanner scan = new Scanner // mengambil input Belanjaan Rp "; belanja = // cek apakah dia belanja di atas 100000 if belanja > 100000 { anda mendapatkan hadiah!"; } kasih..."; } }Jalankan programnya dan perhatikanlah untuk memberikan nilai di bawah 100000 dan perhatikan apa akan yang Percabangan IF/ELSESedangkan percabangan IF/ELSE memiliki pilihan alternatif kalau kondisinya “Jika kondisi benar maka kerjakan ini, kalau tidak silahkan lanjut”IF/ESLE “Jika kondisi benar maka kerjakan ini, kalau salah maka kerjakan yang itu, setelah itu lanjut”Begitulah perbedaan IF dengan IF/ mari kita coba dalam kode program…Program Cek KelulusanMisalkan, kalau nilai siswa lebih besar dari 70, maka ia dinyatakan lulus. Kalau tidak, maka dia bisa kita buat seperti iniimport public class CekKelulusan { public static void mainString[] args { // membuat variabel dan Scanner int nilai; String nama; Scanner scan = new Scanner // mengambil input "; nama = "; nilai = // cek apakah dia lulus atau tidak if nilai >= 70 { " + nama + ", anda lulus!"; } else { " + nama + ", anda gagal"; } } }Hasil outputnyaCobalah untuk merubah nilai yang dimasukkan dan perhatikan apa yang akan IF/ELSE dengan Operator TernarySelain menggunakan struktur seperti di atas, percahangan ini juga dapat menggunakan operator yang sudah kita pelajari pada pembahasan tentang operator. Operator ternary memiliki konsep yang sama seperti percabganan IF/ programnyapublic class OperatorTernary { public static void mainString[] args { boolean suka = true; String jawaban; // menggunakan operator ternary jawaban = suka ? "iya" "tidak"; // menampilkan jawaban } }3. Percabangan IF/ELSE/IF dan SWITCH/CASEJika percabangan IF/ESLE hanya memiliki dua pilihan saja. Maka percahangan IF/ELSE/IF memiliki lebih dari dua seperti iniif suatu kondisi { // maka kerjakan ini // kerjakan perintah ini juga // … } else if kondisi lain { // kerjakan ini // kerjakan ini juga // … } else if kondisi yang lain lagi { // kerjakan perintah ini // kerjakan ini juga // … } esle { // kerjakan ini kalau // semua kondisi di atas // tidak ada yang benar // … }Coba perhatikan contohnyaJika nilainya lebih besar dari 90, maka grade-nya “A”. Sedangkan kalau lebih besar dari 80, maka “B+”. Lebih besar dari 70, maka “B”, dan jelasnya, mari kita buat HitungGradeSilahkan buat sebuah class baru bernama HitungGrade, kemudian ikuti kode program public class HitungGrade { public static void mainString[] args { // membuat variabel dan scanner int nilai; String grade; Scanner scan = new Scanner // mengambil input nilai "; nilai = // higung gradenya if nilai >= 90 { grade = "A"; } else if nilai >= 80 { grade = "B+"; } else if nilai >= 70 { grade = "B"; } else if nilai >= 60 { grade = "C+"; } else if nilai >= 50 { grade = "C"; } else if nilai >= 40 { grade = "D"; } else { grade = "E"; } // cetak hasilnya " + grade; } }Hasil outputnyaPercabangan SWITCH/CASEPercabangan SWITCH/CASE sebenarnya adalah bentuk lain dari IF/ELSE/ percabangan ini menggunakan kata kunci switch dan juga berbeda, tapi cara kerjanya case 1 // kerjakan kode ini // kode ini juga break; case 2 // kerjakan kode ini // kode ini juga break; case 3 // kerjakan kode ini // kode ini juga break; default // kerjakan kode ini // kode ini juga break; }Perhatikan case 1 artinya nilai variabel yang akan dibandingkan, apakah nilainya sama dengan 1 atau iya, maka kerjakan kode yang ada di dalam case juga betuknya berbeda, misalnya seperti iniswitch variabel { case 'A' // lakukan sesuatu break; case 'B' // lakukan ini break; default // lakukan ini }Perlu diperhatikan juga di sana ada kata kunci break dan artinya berhenti. Ini untuk memerintahkan komputer untuk berhenti mengecek case yang artinya jika nilai variabel tidak ada yang sama dengan pilihan case di atas, maka kerjakan kode yang ada di dalam default bisa juga tidak memiliki break, karena dia adalah pilihan terakhir. Artinya pengecekan akan berakhir di program dengan percabangan SWITCH/CASEimport public class LampuLalulintas { public static void mainString[] args { // membuat variabel dan Scanner String lampu; Scanner scan = new Scanner // mengambil input nama warna "; lampu = switchlampu{ case "merah" merah, berhenti!"; break; case "kuning" kuning, harap hati-hati!"; break; case "hijau" hijau, silahkan jalan!"; break; default lampu salah!"; } } }Hasil outputnyaEksperimen Cobalah untuk menghilangkan break di salah satu case dan perhatikanlah dalam Percabangan NestedKita sudah tahu tiga bentuk dasar percabganan di Java. Selanjutnya, kita coba bahas percabangan yang ada di dalam perbangan perabangan bersarang.Sebenarnya pembahasan ini saya ingin pisahkan. Namun, baiknya digabungkan di sini saja pembahasan bonus 😄.Baiklah…Jadi, percabangan itu bisa dibuat di dalam percabangan. Kadang teknik ini disebut juga nested kasusMisalnya ada model bisinis seperti ini di sebuah toko. Ketika orang membayar di kasir, biasanya ditanya ada kartu member untuk mendapatkan diskon dan anda punya kartu member? - ya * Apakah belanjaan anda lebih dari 500rb? ya mendapatkan diskon 50rb tidak tidak mendapatkan diskon * Apakah belanjaan anda lebih dari 100rb? ya mendapatkan diskon 15rb tidak tidak mendapatkan diskon - tidak * Apakah belanjaan anda lebih dari 100rb? ya mendapatkan diskon 10rb tidak tidak mendapatkan diskonPaham?Kalau tidak, coba perhatikan flow chart-nyaMasih belum paham?Kalau begitu mari kita coba dalam buat class baru bernama Kasir dan ikuti kode program berikut public class Kasir { public static void mainString[] args { // deklarasi variabel dan Scanner int belanjaan, diskon, bayar; String kartu; Scanner scan = new Scanner // mengambil input ada kartu member "; kartu = belanjaan "; belanjaan = // proses if { if belanjaan > 500000 { diskon = 50000; } else if belanjaan > 100000 { diskon = 15000; } else { diskon = 0; } } else { if belanjaan > 100000 { diskon = 5000; } else { diskon = 0; } } // total yang harus dibayar bayar = belanjaan - diskon; // output Bayar Rp " + bayar; } }Hasil outputnyaCobalah untuk mengubah nilai yang dimasukkan dan perhatikan di sana ada yang perlu diperhatikanFungsi equalsIgnoreCase"ya" digunakan untuk membandingkan String dengan tidak memperdulikan huruf besar dan juga Fungsi equals, fungsinya sama. Tapi equals akan memperhatikan case tidak menggunakan operator == atau !=?Di Java memang seperti kita ingin membandingkan nilai String, ya… menggunakan fungsi yang dua kalau membandingkan selain String, maka bisa pakai operator == atau !=.Menggunakan Operator Logika dalam PercabanganOperator logika dalam percabangan sebenarnya bisa membuat percabangan menjadi lebih ada program Tilang dengan logika seperti inipublic class Tilang { public static void mainString[] args { boolean SIM = false; boolean STNK = true; // cek apakah dia akan ditilang atau tidak ifSIM == true{ if STNK == true { ditilang!"; } } else { ditilang!"; } } }Perhatikan di sana kita menggunakan percabangan bersarang untuk mengecek, apakah dia ditilang atau ini sebenarnya bisa disingkat dengan operator logika, sehingga menjadi seperti inipublic class Tilang { public static void mainString[] args { boolean SIM = false; boolean STNK = true; // cek apakah dia akan ditilang atau tidak ifSIM == true && STNK == true{ ditilang!"; } else { ditilang!"; } } }Pada kode di atas, kita menggunakan operator AND &&.Karena logikanya Si pengendara tidak akan ditilang kalau punya SIM dan Selanjutnya?Kita sudah peljari beberapa macam bentuk percabagan dan pernak-perniknya, ringkasananya seperti iniPercabangan IF, hanya memiliki satu pilihan;Percabangan IF/ELSE memiliki dua pilihan;Percabangan dengan operator ternary adalah bentuk lain dari IF/ELSE;Percabangan IF/ELSE/IF memiliki lebih dari dua pilihan;Percabangan SWITCH/CASE adalah bentuk lain dari IF/ELSE/IF;Percabangan bersarang adalah percabangan dalam Percabangan;Penggunaan operator logika dalam percabangan bisa membuat percabangan menjadi lebih ternyata banyak juga pahami yang tiga bentuk itu. Kemudian cobalah cari contoh kasus yang banyak latihan semakin pertanyaan?Selanjutnya, silahkan pelajari tentang Perulangan dalam artikel ini bermanfaat, silahkan dibagikan 😄.DownloadNow Contoh Flowchart Dengan Perulangan Perulangan Download Now Algoritma Perulangan Iteration Looping Apa Itu Download Now Flowchart Bag 2 Dalam Suatu Program Perulangan Dan Percabangan Perulangan Download Now Struktur Dasar Algoritma Pemrograman Download Now Kode Program Perulangan Pascal Download Now Buatlah Contoh Algoritma Teman-teman, tahukah kamu bahwa ada tiga jenis algoritma yang umum dijumpai di dalam dunia pemrograman? Ketiga jenis algoritma tersebut adalah algoritma runtunan atau sekuensial sequence, algoritma pemilihan selection, dan algoritma pengulangan iteration atau looping. Sebelum kita ke latihan , kamu perlu tahu dulu apa itu looping sendiri.. Looping Adalah Di dunia programming, Looping adalah sebuah urutan perintah yang terus menerrus diulang hingga suatu kondisi yang diinginkan tercapai. Kondisi yang dimaksud disini dapat dalam bentuk yang berbeda-beda seperti; mendapatkan data dan merubah data, dan apakah sebuah nilai sudah mencapai jumlah yang ditentukan. Jenis Looping Untuk pemilihan loop mana yang digunakan, pilihan tersebut jatuh pada preferensi tiap programmer dan dapat berdasarkan tiap masalah yang ingin diselesaikan. Berikut beberapa situasi penggunaan dari masing-masing loop. While loop normalnya digunakan untuk mengulang kode tertentu sebanyak waktu yang tidak diketahui, hingga suatu kondisi terpenuhi. Contoh jika kita ingin menanyakan pada pengguna untuk angka antara 1 dan 10. Kita tidak mengetahui seberapa banyak pengguna akan memasukkan angka yang lebih besar dari 10, sehingga kita akan tetap menanyakan Selagi angkanya tidak di antara 1 dan 10’ Do while loop merupakan control flow statement yang mengeksekusi kode paling tidak sekali dan kemudian secara berulang menjalankan kodenya atau tergantung pada kondisi Boolean nya untuk menjalankan kodenya diakhir For loop merupakan statement control flow untuk iterasi khusus, yang memungkinkan kode untuk dijalankan berulang. Loop ini baik digunakan jika kita mengetahui seberapa banyak kita akan menjalankan bagian dari kode tersebut. Contoh Algoritma Pengulangan Sebelum kamu membuat program-program yang rumit, tentunya penting ya untuk betul-betul menguasai ketiga logika dasar pada pemrograman ini. Oleh karena itu, tim Coding Studio sudah menyiapkan beberapa program sederhana untuk melatih logika looping kamu nih, teman-teman! Meskipun hanya program sederhana, dijamin deh latihan kali ini akan sangat membantu dan melatih kamu untuk memahami logika looping dalam pemrograman! Di latihan kali ini, kamu akan banyak menggunakan nested loop nih. Kira-kira, apa ya maksud dari nested loop itu? Yup, nested loop merujuk pada pengulangan yang terjadi di dalam pengulangan! Eits, mungkin nested loop ini terdengar sulit, tetapi penerapannya tidak sesulit itu kok! Contoh sederhana nested loop bisa kamu lihat di bawah ini ya, teman-teman. Contoh penggunaan nested loop Mudah kan, teman-teman? Kamu hanya tinggal meletakkan suatu blok pengulangan di dalam blok pengulangan lainnya. Nah, agar kamu semakin memahami dan menguasai penggunaan nested loop ini, Coding Studio sudah menyiapkan beberapa program sederhana yang pastinya menarik untuk kamu coba nih! Pada dasarnya, latihan kali ini hanya mengharuskan teman-teman menggambar segitiga dari tanda bintang * dengan menggunakan nested loop. Nah, inilah keempat gambar segitiga yang akan segera kamu gambar menggunakan nested loop! Jangan khawatir akan kesulitan ya, teman-teman, karena Coding Studio juga sudah menyiapkan panduan untuk kamu menyelesaikan setiap latihannya. Setiap latihan juga sudah disusun mulai dari tingkatan yang paling mudah hingga yang paling menantang. Oleh karena itu, kamu bisa mengerjakannya mulai dari nomor yang pertama terlebih dahulu. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita mulai berlatih sekarang! 1. Segitiga Sederhana 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 13 Bentuk segitiga pertama yang akan kita bentuk adalah segitiga seperti gambar di atas. Apakah teman-teman dapat melihat pola yang terbentuk dari segitiga di atas? Di baris pertama, kamu hanya akan menemukan 1 bintang. Di baris yang kedua, kamu akan menemukan 2 bintang. Pada baris ketiga, kamu akan menemukan 3 bintang. Untuk baris-baris selanjutnya, bintang yang dicetak akan bertambah satu buah. Melihat dari pola di atas, maka dapat kita temukan bahwa pola pencetakan segitiga sederhana yang pertama ini akan seperti gambar di bawah ini kan? Nah, setelah mengetahui polanya, kamu bisa menerapkannya ke dalam program nested loop kamu deh! Mudah kan? Baca Juga Algoritma Pengulangan dengan While dan Do-while 2. Segitiga Terbalik Setelah berhasil mencetak 1 hingga 5 bintang, sekarang kita balik yuk gambar segitiganya! Nah, segitiga kedua yang akan kita coba cetak adalah gambar segitiga di bawah ini. 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 14 Kali ini, kira-kira bagaimana ya pola pencetakan bintangnya? Jika kita cermati, di baris pertama, kita mencetak tanda bintang sebanyak 5 kali. Di baris kedua, kita mencetak tanda bintang sebanyak 4 kali. Di baris ketiga, bintang yang dicetak pun berkurang lagi sebanyak 1 buah. Jadi, jika kita kembali rumuskan secara per barisnya, kita akan menemukan bahwa pola segitiga terbalik kali ini menjadi sebagai berikut Setelah mengetahui polanya, kini kamu bisa membuat nested loop yang benar deh untuk segitiga terbalik ini! 3. Segitiga yang Lebih Menantang Nah, sekarang kamu sudah siap untuk menggambar bentuk segitiga yang lebih menantang lagi, yaitu seperti gambar di bawah ini! 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 15 Wah, kali ini segitiganya rata kanan’ nih, teman-teman! Kira-kira, bagaimana ya segitiga di atas bisa terbentuk? Yup, benar sekali! Kamu bisa membuat segitiga rata kanan’ ini dengan mencetak spasi di tempat-tempat yang kosong. Jika kita cermati lebih lanjut lagi, untuk membentuk segitiga di atas, ternyata kita perlu membentuk sebuah persegi dengan ukuran 5×5, bukan? Tepatnya, sebuah persegi yang setengahnya terdiri atas spasi, dan setengahnya lagi terdiri atas tanda bintang. Sejauh ini, apakah kamu sudah berhasil menebak pola pembentukan gambar segitiga di atas? Di baris pertama, kamu hanya akan menemukan 5 buah tanda bintang. Namun, di baris kedua, kamu akan menemukan 1 spasi dan 4 tanda bintang. Di baris ketiga, kamu akan menemukan 2 spasi dan 3 tanda bintang. Begitu pula untuk baris-baris selanjutnya. Pastinya kamu sudah bisa menebak akan seperti apa rumus untuk segitiga yang satu ini, kan? Kamu pastinya sudah mengetahui bahwa gambar segitiga kali ini terdiri atas 2 tanda yang berbeda ya, teman-teman, yaitu tanda spasi dan tanda bintang. Oleh karena itu, di dalam nested loop kamu kali ini, kamu pastinya memerlukan kondisi percabangan untuk mencetak kedua tanda tersebut sesuai rumus di atas. Untuk kondisi percabangannya, kamu bisa menggunakan kondisi IF ya, teman-teman! 4. Segitiga yang Lebih Menantang 2 Sadarkah kamu bahwa segitiga di nomor 3 mirip dengan segitiga di nomor 2? Nah, jika kita sudah membuat segitiga di nomor 2 dengan posisi rata kanan’, maka ini saatnya kita membuat segitiga di nomor 1 dengan posisi rata kanan’! Kamu tidak perlu men-scroll browser kamu ke nomor pertama ya, teman-teman, karena gambar segitiga keempat ini bisa kamu temukan di bawah ini. 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu 16 Sama seperti segitiga pada nomor 3, kamu masih membutuhkan tanda spasi dan tanda bintang untuk segitiga keempat ini. Artinya, kamu masih memerlukan kondisi percabangan atau kondisi IF di dalam nested loop kamu nanti ya, teman-teman. Perbedaan segitiga ini dengan segitiga di nomor 3 adalah jumlah bintangnya yang bertambah dari baris pertama hingga baris terakhirnya. Pastinya kamu sudah bisa menebak rumus segitiga yang terakhir ini, kan? Baris pertama segitiga ini memang terdiri atas 4 spasi dan 1 tanda bintang. Di baris keduanya, kamu bisa menemukan 3 spasi dan 2 tanda bintang. Jumlah spasi di setiap barisnya akan berkurang, dan jumlah tanda bintang di setiap barisnya justru bertambah. Berikut ini adalah rumus untuk membantu kamu menggambar segitiga yang keempat ini. Jika kamu sudah berhasil menemukan polanya, saatnya menerapkan pola tersebut ke dalam nested loop kamu! Selamat karena kamu sudah berhasil membentuk keempat buah segitiga pada latihan ini! Baca Juga Algoritma Pengulangan dengan For Loop 5. Segitiga dengan Angka Eits, jangan kabur dulu, teman-teman! Di program sederhana yang terakhir ini, kamu tidak perlu mengubah logika looping-mu lagi, kok! Kali ini, kamu hanya perlu mengubah tanda bintang menjadi angka-angka seperti segitiga di bawah ini. Tujuan latihan yang terakhir ini adalah agar kamu dapat melihat alur pencetakan segitiga secara lebih jelas dengan bantuan angka-angka ini. Dua gambar segitiga di atas hanyalah sebuah contoh. Kamu bisa mengkreasikan segitiga angka’ milikmu sebebas mungkin agar kamu semakin memahami alur eksekusi perintah dalam sebuah struktur nested loop. Selain membuat segitiga angka dengan bentuk segitiga yang pertama, kamu juga mengkreasikan ulang bentuk segitiga kedua, ketiga, dan keempat dengan menggunakan logika looping, loh! Itu dia kelima latihan pembuatan program sederhana yang dapat membantu kamu untuk lebih memahami logika looping dalam dunia pemrograman. Kalau kamu masih memerlukan bantuan untuk mencetak gambar-gambar segitiga di atas, jangan ragu untuk bertanya melalui kolom komentar ya, teman-teman. Coding Studio akan selalu siap untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaanmu! Oh iya, selain mencetak bentuk segitiga, kamu juga bisa mencetak bentuk persegi, jajaran genjang, atau bahkan layang-layang loh! Semoga latihan membuat program sederhana ini bisa membantu mengasah logikamu dalam membuat sebuah program ya, teman-teman. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
75% found this document useful 8 votes41K views22 pagesDescriptionAlgoritma Percabangan dan Algoritma PerulanganOriginal TitleAlgoritma Percabangan dan Algoritma PerulanganCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 8 votes41K views22 pagesAlgoritma Percabangan Dan Algoritma PerulanganOriginal TitleAlgoritma Percabangan dan Algoritma PerulanganJump to Page You are on page 1of 22 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 20 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.Banyakyang bertanya-tanya apa itu algoritma atau apa itu pemrograman, disini akan admin bahas secara lengkap untuk mengetahui apa itu algoritma dan pemrograman. Contoh Struktur percabangan untuk masalah batasan umur. Sebuah aturan untuk menonton sebuah film tertentu adalah sebagai berikut, jika usia penonton lebih dari 17 tahun maka
Pengertian algoritma percabangan yaitu salah satu dari struktur algoritma pemrograman yang digunakan sebagai langkah-langkah pada program yang harus diproses serta telah disesuaikan dengan beberapa dari kondisi. Fungsi dari algoritma percabangan yaitu untuk memilah dan memproses keputusan yang cepat dan tepat dengan menyesuaikan kebutuhan pengguna berdasarkan kondisi yang terjadi pada sistem program yang akan digunakan. Algoritma percabangan ini juga memiliki sebutan lain, diantaranya yaitu algoritma flow contorl, algoritma pemilihan dan algoritma seleksi kondisi. Meskipun memiliki beberapa jenis, algoritma percabangan ini memiliki fungsi yang sama yaitu guna menentukan langkah proses mana yang akan dikerjakan oleh suatu bahasa program serta disesuaikan dengan kondisi dan syarat-syarat Algoritma Percabangan Percabangan 1 kondisi - Merupakan jenis algoritma percabangan yang hanya memiliki satu kondisi dengan syarat melakukan sebuah perintah proses dari program. Percabangan 2 kondisi - Jenis dari algoritma percabangan yang memiliki dua kondisi menjadi salah satu syarat untuk dapat memproses salah satu atau dua perintah dalam program. Percabangan 3 kondisi - Merupakan jenis algoritma percabangan yang telah dikembangkan dari dua jenis algoritma yang telah disebutkan diatas. Maka dari itulah, jenis percabangan ini memiliki ragam variasi. Percabangan “Case of….”. - Jenis percabangan ini digunakan sebagai media pemeriksa data yang bertipe integer maupun karakter. Percabangan bersarang - Jenis algoritma percabangan ini terdiri dari langkah percabangan yang terletak pada percabangan lain. Bisa dikatakan bahwa dalam setiap cabang memungkinkan ada cabang lainnya. Telah saya rangkum ulasan contoh algoritma percabangan ini berdasarkan jenis algoritma percabangan untuk keperluan berbagai macam bahasa pemrograman yang digunakan. Contoh Algoritma percabangan dibawah ini, bisa kamu jadikan sebagai media latihan dasar dalam mengimplementasikan algoritma percabangan dengan C++. Contoh Algoritma Percabangan Satu Kondisi Contoh satu uses crt; var jeniskelaminchar; begin clrscr; writelnJenis Kelamin ’; writelnL unutk laki-laki, P untuk perempuan’ writelnJenis kelamin anda ’;readlnjeniskelamin; ifjeniskelamin = l’ then writelnLaki-laki’; ifjeniskelamin = p’ then writelnPerempuan’; readkey; end Contoh Algoritma Percabangan satu kondisi dengan menggunakan bahasa pemrograman C++ Contoh dua include int main { int nilai; char a; cout>nilai; if nilai>60{ cout>a; return 0; } Contoh Algoritma Percabangan dua kondisi Contoh satu Buatlah sebuah algoritma percabangan dengan menebak usia seseorang dengan media inpu dilakukan oleh pengguna dengan ketentuan program sebagai berikut. Bila umur 5 tahun ke bawah usia5 dan usia 12 dan usia 5 and usia 12 and usia 0 then ket ß bilangan positif’ if m = n i ß m*n writei if bil>=0 then ket ß bilangan positif’ else ket ß bilangan negatif’ if m = n then i ß m*n j ß m-n else i ß m/n j ß m+n writei,j Contoh tiga Contoh studi kasus Penggolongan sebuah nilai bilangan siswa ALGORITMA Mulai Menentukan nilai siswa Jika nilai siswa 0 – 100 > 75 Tergolong Baik Jika nilai siswa 0 – 100 ≤ 75 Tergolong Cukup Tampilkan hasil Selesai PSEUDOCODE Var nilai_siswa integer Pseudocode read nilai siswa IF nilai siswa > 75 THEN write tergolong baik ELSE write tergolong cukup Contoh empat Buatlah sebuah algoritma percabangan dan program mencari nilai bilangan dari hasil input variabel. DEKLARASI x = integer; ALGORITMA Read x If x>0 then write “bilangan adalah bilangan bulat positif”; End if If x= 70 lulus jika =80 then begin Ket =’A’; end else if nilai>=70 then begin Ket =’B’; end else if nilai>=60 then begin Ket =’C’; end else if nilai>=50 then begin Ket =’D’; end else begin Ket =’E’; end; writelnNilai ,nilai,’ Keterangan Nilai adalah ,Ket; end. Contoh tiga Menentukan nilai dari bilangan terbesar Int a,b,c; if a >= b and a >=b then write “bilangan terbesar adalah a”end ifif b >= a and b>= c then write “bilangan terbesar adalah b” end if if c>=a and c>=b then write “bilangan terbesar adalah c” end if else write “bilangan yang anda masukkan adalah salah” end if Percabangan “Case of” Contoh satu Percabangan “Case Of” dalam sebuah bahasa pemrograman pascal uses wincrt; var x integer; begin write Masukkan sebuah nilai [0…3] ; readln x; Case x of 0 WritelnX bernilai 0’; 1 Writelnx bernilai 1’; 2 WritelnX bernilai 2’; 3 WritelnX bernilai 3’; else WritelnX tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’; end; end. Contoh dua Program percabangan “Case of” menggunakan algoritma percabangan dan bahasa pemrograman C++ void main { int nHari; cout > nHari; cout y then if x > z then write Bilangan terbesar ,x52 else write Bilangan terbesar ,z52 else if y > z then write Bilangan terbesar ’,y52 else write Bilangan terbesar ,z52; end. Contoh dua Program percabangan bersarang dari algoritma percabangan diimplementasikan menggunakan bahasa pemrogaman C++ include void main { int A, B, C; cout > A; cout > B; cout > C; ifA
DalamPascal dikenal pula algoritma pemrograman yang melibatkan percabangan dan perulangan. Percabangan di bahasa pascal ada dua pilihan yaitu menggunakan : if then merupakan operasi logika percabangan berdasarkan nilai tertentu yaitu benar (true) atau salah (false). i:= 500; if i < 100 then write ('masih kurang') else write ('ok sudah
Di dalam dunia pemrograman, ada 3 jenis algoritma yang umum dijumpai, yakni algoritma runtunan, algoritma pemilihan algoritma percabangan, dan juga algoritma pengulangan. Ketiga jenis algoritma ini merupakan algoritma-algoritma dasar yang akan sangat kita perlukan untuk mempelajari lebih dalam tentang pemrograman ke depannya. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk benar-benar menguasai ketiga jenis algoritma ini. Di artikel kali ini, kita akan mempelajari salah satu jenis algoritma di atas, yaitu algoritma pemilihan. Algoritma pemilihan atau algoritma percabangan ini juga dikenal dengan nama struktur kontrol percabangan. Struktur kontrol percabangan digunakan ketika kita perlu menjalankan suatu perintah berdasarkan kondisi atau syarat tertentu. Untuk membantu kamu dalam memahami struktur kontrol percabangan ini, mari kita buat sebuah program sederhana. Program ini akan menyapa kamu sesuai dengan jenis kelamin yang kamu masukkan. Apabila kamu adalah seorang perempuan, program ini akan menyapamu dengan kalimat “Good morning, Miss!”. Namun, apabila kamu adalah seorang laki-laki, program ini akan mengganti kalimatnya menjadi “Good morning, Sir!”. Dari contoh di atas, dapat kita lihat ya bahwa kalimat yang akan dikeluarkan oleh program tentunya bergantung pada jenis kelamin yang kamu masukkan. Nah, untuk kondisi-kondisi seperti itulah struktur kontrol percabangan digunakan. Setelah memiliki gambaran terkait program sederhana yang akan kita buat, yuk kita mulai pelajari syntax-nya sekarang! Baca Juga 5 Program Sederhana untuk Melatih Logika Looping Kamu Syntax untuk Struktur Kontrol Percabangan Secara umum, kita dapat mengaplikasikan struktur kontrol percabangan dengan dua jenis syntax, yaitu If-else dan juga Switch-case. Kedua syntax struktur kontrol percabangan ini dapat kita temui di banyak bahasa pemrograman. Meskipun strukturnya tidak jauh berbeda antara setiap bahasa pemrograman, syntax-nya tetap harus disesuaikan dengan bahasa pemrograman yang digunakan ya. 1. If-else Struktur kontrol percabangan yang pertama adalah If-else. Struktur if-else ini bisa dibilang merupakan struktur kontrol percabangan yang paling sederhana. Struktur penulisan if-else secara umum bisa dilihat pada gambar di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 11 Nah, kembali ke contoh kita sebelumnya, kira-kira kondisi dan perintah apa yang cocok untuk mengisi struktur If-else kita? Untuk kondisinya, kita bergantung pada jenis kelamin yang kita masukkan. Akan tetapi, tidak hanya sampai di situ, kita juga harus tahu apakah jenis kelaminnya perempuan atau laki-laki. Oleh karena itu, kondisinya bisa kita isi seperti gambar di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 12 Setelah itu, mari kita isi bagian untuk menuliskan perintahnya. Untuk program sederhana ini, kita hanya perlu mencetak kalimat yang sesuai dengan kondisi yang sudah kita tetapkan sebelumnya. Pada bagian kondisi If, kita mengisinya dengan jenis kelamin perempuan. Apabila kondisi tersebut terpenuhi, perintah yang ada di dalam blok If akan dijalankan. Oleh karena itu, kita bisa mengisikan bagian perintah pada blok If dengan perintah yang akan dijalankan saat jenis kelaminnya adalah perempuan. Potongan kodenya akan terlihat seperti di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 13 Setelahnya, kita masih memiliki blok else. Berbeda dengan blok If, kita tidak perlu menuliskan kondisi apapun pada blok else. Hal ini karena blok else sudah pasti dijalankan hanya jika kondisi pada blok If tidak terpenuhi. Dalam contoh kasus yang kita gunakan, blok else hanya akan dijalankan jika jenis kelaminnya bukan perempuan. Dalam kata lain, blok else akan dijalankan apabila jenis kelaminnya laki-laki. Oleh karena itu, pada blok else, kita hanya perlu menuliskan perintah yang akan dijalankan apabila blok If tidak dijalankan. Pada contoh kasus yang kita gunakan, blok else akan kita isi seperti gambar berikut Wah, berarti kondisi If-else hanya dapat digunakan pada kondisi yang melibatkan 2 pilihan saja dong? Jika hanya struktur If-else yang digunakan, program kamu memang hanya bisa menampung 2 pilihan. Akan tetapi, struktur If-else ini juga bisa dimodifikasi loh! Kamu bisa menambahkan banyak pilihan pada struktur if-else dengan menggunakan keyword else if. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak gambar di bawah ini ya Baca Juga 5 Istilah Pemrograman Penting untuk Programmer Pemula 2. Switch-case Struktur kontrol percabangan yang kedua adalah struktur Switch-case. Secara fungsi, Switch-case bisa dibilang memiliki fungsi yang sama persis dengan If-else. Akan tetapi, struktur yang digunakan pada Switch-case ini sedikit berbeda dengan struktur If-else. Meskipun begitu, Switch-case ini akan sangat membantu apabila kamu memiliki banyak pilihan untuk program kamu. Memangnya seperti apa sih struktur Switch-case itu? Nah, kamu bisa melihatnya pada gambar di bawah ini Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 14 Dapat kita lihat bahwa parameter yang digunakan setelah syntax Switch bukanlah kondisi seperti pada struktur If-else, melainkan hanya variabel. Variabel yang dimaksud adalah variabel yang digunakan untuk kondisi percabangan kita. Oleh karena itu, untuk contoh kasus yang kita gunakan, kita bisa mengisi variabelnya dengan jenis kelamin. Dengan begitu, syntax-nya akan menjadi seperti berikut Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 15 Selanjutnya, kita akan memasukkan kondisi yang diletakkan setelah syntax case. Berbeda dengan kondisi pada struktur If-else, kondisi yang diletakkan setelah syntax case ini hanya bisa diisi dengan sebuah nilai. Nilai tersebut dapat berupa integer, sebuah karakter, atau sebuah string. Yang terpenting, bagian ini hanya bisa diisikan dengan sebuah nilai dan bukannya perbandingan seperti kondisi pada If-else. Nilai pada bagian ini haruslah nilai dari variabel yang kita letakkan setelah syntax Switch. Pada contoh kasus yang kita gunakan, variabel yang kita gunakan adalah jenis kelamin. Nilai dari jenis kelamin yang kita tetapkan ada 2, yakni perempuan atau laki-laki. Oleh karena itu, kita dapat mengisi bagian kondisi setelah syntax case seperti berikut Struktur Kontrol Percabangan dalam Algoritma Pemrograman 16 Setelah mengisi variabel dan kondisi, kita bisa menuliskan perintah yang akan dijalankan setelah tanda titik dua pada masing-masing syntax case. Dengan demikian, syntax akhir dari struktur Switch-case kita akan terlihat seperti di bawah ini Dari potongan kode di atas, dapat kita lihat adanya syntax break’ di setiap akhir perintah. Fungsi syntax ’break’ tersebut adalah untuk mencegah program menjalankan case selanjutnya apabila program sudah menemukan case yang sesuai dengan kondisinya. Nah, struktur Switch-case yang seperti demikian memungkinkan kamu untuk menambahkan berapa pun pilihan yang kamu miliki. Kamu bisa menambahkan 3 case, 5 case, atau bahkan 10 case. Oleh karena itu, struktur Switch-case ini memang lebih cocok digunakan apabila kamu menyediakan banyak pilihan pada program kamu. Itulah 2 struktur kontrol percabangan yang umum dijumpai di dunia pemrograman. Setelah mempelajari dasar-dasar keduanya, sekarang kamu bisa lebih mendalami struktur kontrol percabangan yang ada deh! Misalnya, setelah ini, kamu bisa mencari tahu fungsi keyword default’ pada struktur Switch-case. Selain itu, kamu juga bisa mencari struktur kontrol percabangan lainnya selain If-else dan Switch-case. Dengan begitu, kamu bisa memiliki lebih banyak pilihan untuk menerapkan percabangan ke dalam program kamu. Semoga artikel dari Coding Studio kali ini bisa membantu kamu untuk lebih memahami algoritma pemilihan algoritma percabangan ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Kamu mau belajar lebih dalam tentang Algoritma ? Ikuti kursus algoritma secara gratis , kamu tinggal klik link berikut Menguasai Fundamental Algoritma dan daftar sekarang juga!
Algoritmapercabangan ini juga memiliki sebutan lain, diantaranya yaitu algoritma flow contorl, algoritma pemilihan dan algoritma seleksi kondisi. Meskipun memiliki beberapa jenis, algoritma percabangan ini memiliki fungsi yang sama yaitu guna menentukan langkah proses mana yang akan dikerjakan oleh suatu bahasa program serta disesuaikan dengan
Pernahkah anda dihukum guru anda untuk menuliskan sebuah kalimat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatan tidak baik sampai papan tulis tersebut penuh? Misalnya menulis Saya tidak akan bolos sekolah lagi ………………………………………. ………………………………………. ………………………………………. Saya tidak akan bolos sekolah lagi Catatan Anggaplah bagian titik-titik merupakan tulisan yang sama. Seperti yang bisa anda lihat diatas, kita diminta untuk menulis kalimat yang sama sebanyak contoh 50 kali. Tentunya hal ini menjadi pekerjaan yang melelahkan. Kabar baiknya, kita mengenal fungsi perulangan atau looping. Anda bisa menghemat sekian banyak baris kode yang pada dasarnya cukup diketik satu kali. Table Of Contents Pengertian dan Fungsi Perulangan 1 Statemen For 2 Statemen While....Do 3 Statemen Repeat.....Until Menarik Kesimpulan Pengertian dan Fungsi Perulangan Dalam pemrograman kita tidak mungkin menuliskan puluhan baris kode yang sama untuk output yang sama. Tentunya sangat merepotkan tanpa fungsi perulangan. Looping atau perulangan adalah fungsi pada bahasa pemrograman untuk menjalankan baris kode secara berulang-ulang selama kondisi masih terpenuhi. Dalam contoh diatas kita diminta untuk mencetak tulisan sebanyak 50 kali, jadi selama jumlah tulisan belum mencapai 50 terpehui atau true program akan terus berjalan. Lalu setelah tulisan yang kita cetak telah berjumlah 50, maka program akan berhenti karena kondisi sudah tidak lagi terpenuhi. Karena batas kita adalah 50. Kita ingat lagi algoritma percabangan Jika jumlah <= 50 maka cetak tulisan, jika tidak berhenti mencetak. Jadi kita hanya mencetak sebanyak 50 kali tidak lebih dan kurang. Untuk fungsi maupun penggunaan looping dalam program sendiri anda akan banyak melihatnya jika kita sudah berurusan dengan tipe data array. Macam-Macam Perulangan pada Pascal Terdapat tiga macam bentuk pengulangan dalam bahasa pemrograman Pascal, yaitu dengan menggunakan statemen For, While...do, Repeat....Until. 1 Statemen For Bentuk pengulangan dengan statemen For dapat berbentuk pengulangan positif For....to....do dan pengulangan negatif For....Downto....do. Pengulangan For...to...do Pengulangan For...to...do adalah pengulangan dengan penghitung counter dari kecil ke besar atau disebut juga pertambahannya positif. Sintaksnya adalah sebagai berikut For variabel=kondisiAwal to kondisiAkhir do statemen; Berikut contoh program perulangan menggunakan for to do Program Loop1; uses crt; var iinteger; Begin For i=1 to 100 do Begin writeln'Nama Saya'; End; Readln; end. Pengulangan For....downto...do Pengulangan For....downto...do adalah pengulangan dengan penhitung counter dari besar ke kecil atau disebut juga pertambahannya negatif. Sintaksnya adalah sebagai berikut For variabel=kondisiAwal downto kondisiAkhir do statemen Berikut contoh program perulangan menggunakan for downto do Program Loop2; uses crt; var iinteger; Begin For i=100 downto 1 do Begin writeln'Nama Saya'; End; Readln; end. PENTING Ada dua kondisi pada perulangan For yaitu kondisi awal, dan kondisi akhir, program ini akan terus berjalan selama kondisi akhir belum terpenuhi. 2 Statemen While....Do Statemen while...do digunakan untuk melakukan proses pengulangan suatu statemen atau blok statemen terus menerus selama kondisi bernilai benar. Statemen while...do biasa dipakai untuk melakukan pengulangan yang jumlahnya tidak diketahui di depan atau selang pencacahannya tidak sebesar 1 atau -1. Bentuk statemen while...do adalah sebagai berikut While kondisi Do Statemen; Jadi statemen setelah kata Do akan terus dikerjakan selama kondisi bernilai benar. Jika kondisi bernilai FALSE di awal sebelum while maka statemen tidak akan pernah dikerjakan. Berikut contoh program sederhana menggunakan while do Program Loop3; uses crt; var iinteger; Begin i=0; while i<4 do begin writelni; i=i+1; end; Readln; end. 3 Statemen Repeat.....Until Repeat.....until adalah statemen digunakan untuk mengulang statemen atau blok statemen sampai kondisi bernilai TRUE... ..Jadi pengulangan justru dilakukan selama kondisi bernilai salah. Pemeriksaan kondisi pada pengulangan Repeat...until dilakukan belakangan diakhir, berbeda dengan While...do. Lalu apa artinya? Itu artinya... Hal ini mengakibatkan statemen pada pengulangan Repeat.....until paling sedikit akan diproses satu kali. Bentuk statemen Repeat....until adalah sebagai berikut Repeat Statemen1; Statemen2; ... Statemen; Until kondisi; Berikut contoh program sederhana perulangan menggunakan repeat until Program Loop4; uses crt; var iinteger; Begin i=0; Repeat i=i+1; writelni; until i=4; Readln; end. Menarik Kesimpulan Jadi kapan kita menggunakan perulangan for, repeat, mupun while? Saya akan memberi acuannya saja. Jadi anda dapat memilih salah satu fungsi diatas berdasarkan kondisi tertentu. Perhatikan aturan mainnya sebagai berikut Gunakan for selama kita mengetahui berapa jumlah peulangan yang diinginkan, misalnya telah ditentukan dari angka 1-100 ataupun dari angka 200-100. Gunakan repeat selama kita tidak tahu berapa banyak perulangan akan terjadi, dan selama kondisi bernilai salah. Gunakan while selama kita tidak tahu berapa banyak perulangan akan terjadi , dan selama kondisi bernilai benar. Jadi yang membedakan repeat dan while hanyalah kondisi mereka. Jika repeat akan berjalan selama kondisi masih tidak terpenuhi FALSE atau salah, sedangkan while akan berjalan selama kondisi masih terpenuhi TRUE atau benar. Jangan lewatkan seri panduan belajar pascal kami.
M0cY. contoh algoritma percabangan dan perulangan