CheckPages 101-150 of Modul Fisika Kelas XI SMA Nasima in the flip PDF version. Modul Fisika Kelas XI SMA Nasima was published by rozaqnasima on 2020-08-09. Find more similar flip PDFs like Modul Fisika Kelas XI SMA Nasima. Download Modul Fisika Kelas XI SMA Nasima PDF for free.
FisikaMekanika Kelas 10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GerakSebuah benda bermassa 10 kg dilepaskan dari puncak bidang miring yang membentuk sudut sebesar theta=30 terhadap horizontal seperti ditunjukkan pada gambar di menganggap besar percepatan gravitasi g=10 m/s^2 dan benda bergerak ke dasar bidang miring, tentukan a percepatan benda jika permukaan bidang miring tersebut licin dan b percepatan benda jika permukaan bidang miring tersebut kasar mu=0,4.Hukum Newton Tentang GerakHukum NewtonMekanikaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0435Sebuah mobil massanya 1,5 ton bergerak dengan kelajuan 72...0134Suatu benda bermassa 5 kg berada di papan yang licin semp...0228Sebuah benda massanya 20kg terletak pada bidang miring de...0130Gaya sebesar 40 ~N dengan arah ke kanan bekerja ke obje...
Padagambar sistem katrol, benda A dan E bermassa M ditopang oleh seutas kawat PR masing-masing 100 N dan 10 N. Apabila dan sebuah batang ringan QR yang diberi tali AC horizontal dan tali AB sejajar engsel pada Q. Susunan ini dapat diubah bidang, serta bidang miring dan katrol dalam cara-cara yang didaftar berikut ini, licin, maka sistem Soal no. 14 Perhatikan gambar berikut ini! Seorang penari es sketting sedang berputar di atas lantai es dengan posisi tangan menyilang di dada sehingga memiliki kecepatan sudut $\omega $. Kemudian ia merentangkan kedua tangannya hingga kecepatan sudutnya menjadi $0,5\omega $. Perbandingan energi kinetik rotasi saat tangan menyilang dan saat tangan terentang adalah … Pembahasan Misalkan energi kinetik rotasi saat tangan menyilang dinyatakan dengan $${E_o} = {\textstyle{1 \over 2}}{I_o}\omega _o^2$$ dan energi kinetik rotasi setelah tangan terentang dinyatakan dengan $${E_1} = {\textstyle{1 \over 2}}{I_1}\omega _1^2$$ sehingga $$\frac{{{E_o}}}{{{E_1}}} = \frac{{{\textstyle{1 \over 2}}{I_o}\omega _o^2}}{{{\textstyle{1 \over 2}}{I_1}\omega _1^2}} = \frac{{{I_o}{\omega ^2}}}{{{I_1}{{\left {0,5\omega } \right}^2}}} = \frac{{{I_o}}}{{0,25 \cdot {I_1}}}$$ Dalam kasus penari sketting ini, berlaku hukum kekekalan momentum sudut. Yakni, momentum sudut penari saat posisi tangan menyilang di dada sama dengan momentum sudut penari saat dia merentangkan tangannya. Misalkan momentum sudut penari saat tangannya menyilang di dada adalah Io dan momentum sudut saat tangan direntangkan adalah I1 maka $${L_o} = {L_1}\ \ \Rightarrow \ \ {I_o}{\omega _o} = {I_1}{\omega _1}\ \ \Rightarrow\ \ {I_o}\omega = 0,5{I_1}\omega $$ Diperoleh ${I_o} = 0,5{I_1}$ Substitusi Io ini ke dalam persamaan Eo/E1 sehingga diperoleh $$\frac{{{E_o}}}{{{E_1}}} = \frac{{0,5 \cdot {I_1}}}{{0,25 \cdot {I_1}}} = 2\ \ \Rightarrow \ \ {E_o} = 2{E_1}$$ Jadi, perbandingan energi kinetik rotasi saat tangan menyilang dan saat tangan terentang adalah 2 1 Soal no. 15 Sebuah pesawat ruang angkasa yang sedang mengorbit bumi pada jarak tertentu dari permukaan bumi seperti ditunjukkan pada gambar. Pada suatu saat mesin pesawat mati sehingga pesawat kehilangan tenaga secara bertahap dan keluar dari orbitnya. Maka pada posisi x arah orbit pesawat yang benar ditunjukkan oleh gambar asumsi, gesekan pesawat dan udara diabaikan… Pembahasan Sebuah benda bergerak mengorbit karena adanya gravitasi yang bertindak sebagai gaya sentripetal. Gaya sentripetal dinyatakan dengan persamaan $${F_{sp}} = m\frac{{{v^2}}}{R}$$ Dengan m adalah massa benda satelit, v adalah kecepatan linear satelit dan R adalah jejari orbit. Ketika terjadi kerusakan mesin, kecepatan linear yang dimiliki satelit akan berkurang dari nilai yang sebelumnya. Akibatnya, gaya gravitasi tidak sama lagi dengan persamaan gaya sentripetal di atas. Gaya gravitasi bernilai lebih besar sehingga seiring dengan semakin mengecilnya kecepatan satelit, satelit itu akan semakin tertarik ke arah bumi sambil tetap berputar. Jadi, lintasan satelit akan seperti pada gambar B. Soal no. 16 Perhatikan gambar berikut! Benda bermassa m mula-mula berada di puncak bidang miring dan memiliki energi potensial Eo. Benda kemudian meluncur dan sampai di titik P. Energi kinetik yang dimiliki oleh benda saat di titik P adalah … Pembahasan Dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik. $${E_{P1}} + {E_{K1}} = {E_{P2}} + {E_{P2}}$$ $${E_o} = {E_{K2}} + mg\left {{\textstyle{1 \over 4}}{h_o}} \right = {E_{K2}} + {\textstyle{1 \over 4}}mg{h_o}$$ Karena Eo = mgho maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi $${E_o} = {E_{K2}} + {\textstyle{1 \over 4}}{E_o}\ \ \Rightarrow \ \ {E_{K2}} = {\textstyle{3 \over 4}}{E_o}$$ Jadi energi kinetik balok saat berada pada ketinggian ¼ ho adalah ¾ Eo. Soal no. 17 Sebuah benda yang massanya 2 kg meluncur di atas bidang miring tanpa kecepatan awal seperti pada gambar. Balok tersebut terus meluncur pada lantai yang kasar dengan koefisien gesek 0,4. Jika percepatan gravitasi 10 maka jarak yang ditempuh balok pada lantai sampai balok berhenti adalah .. Pembahasan Secara fisis, balok akan berhenti setelah menempuh jarak tertentu di atas lantai kasar karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan ini melakukan usaha negatif berlawanan arah dengan arah perpindahan sehingga menyebabkan energi kinetik balok menjadi nol. Dengan demikian, kita dapat menyelesaikan soal ini dengan menggunakan teorema usaha energi kinetik. $$W = {E_{K_1}} – {E_{K_2}}$$ Dalam hal ini hanya gaya gesekan yang melakukan usaha, yaitu $${W_{f_g}} = – {f_g} \cdot s$$ Energi kinetik mula-mula adalah energi kinetik di titik Q yang dapat kita hitung dengan menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada bidang miring sebagai berikut $${E_{P_P}} + {E_{K_P}} = {E_{P_Q}} + {E_{K_Q}}$$ Di titik Q energi potensial sama dengan nol sedangkan di titik P energi kinetik sama dengan nol, maka $${E_{P_P}} = {E_{K_Q}}\ \ \Rightarrow\ \ {E_{K_Q}} = mgh = \left 2 \right\left {10} \right\left {0,8} \right = 16\ {\rm{joule}}$$ Dari persamaan teorema usaha-energi kinetik sebelumnya, kita dapat menuliskan $${W_{f_g}} = {E_{K_R}} – {E_{K_Q}}\ \ \Rightarrow \ \ – {f_g} \cdot s = {E_{K_R}} – {E_{K_Q}}$$ Karena benda berhenti di titik R maka energi kinetik di titik itu nol atau EKR = 0 sedangkan ${f_g} = \mu N = \mu mg$ maka $$ – \mu mg \cdot s = – {E_{K_Q}}\ \ \Rightarrow \ \ s = \frac{{{E_{K_Q}}}}{{\mu mg}} = \frac{{16}}{{\left {0,4} \right\left 2 \right\left {10} \right}} = 2\ {\rm{m}}$$ Jadi balok berhenti sejauh 2 m dari titik Q. Soal no. 18 Perhatikan gambar dari tiga peristiwa tumbukan tidak lenting berikut! Setelah tumbukan terjadi, urutan besar kecepatan benda yang ditumbuk dari kecepatan besar ke kecil adalah … A. Gambar 1, gambar 2, gambar 3 B. Gambar 1, gambar 3, gambar 2 C. Gambar 2, gambar 3, gambar 1 D. Gambar 3, gambar 1, gambar 2 E. Gambar 3, gambar 2, gambar 1 Pembahasan Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum, kita dapat menuliskan persamaan untuk masing-masing tumbukan sebagai berikut $${m_1}{v_1} + {m_2}{v_2} = {m_1}{v’_1} + {m_2}{v’_2}$$ Untuk gambar 1 $$4mV = 4m{v’_1} + m{v’_2}\ \ \Rightarrow \ \ 4V = 4{v’_1} + {v’_2}\ \ \Rightarrow {v’_2} = 4\left {V – {v’_1}} \right$$ Untuk gambar 2 $$mV = 4m{v’_1} + m{v’_2}\ \ \Rightarrow \ \ V = 4{v’_1} + {v’_2}\ \ \Rightarrow \ \ {v’_2} = V – 4{v’_1}$$ Untuk gambar 3 $$mV = m{v’_1} + m{v’_2}\ \ \Rightarrow \ \ V = {v’_1} + {v’_2}\ \ \Rightarrow \ \ {v’_2} = V – {v’_1}$$ Dengan memperhatikan ketiga persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa urutan besar kecepatan benda yang ditumbuk dari kecepatan besar ke kecil adalah gambar 1, gambar 3, dan gambar 2. Soal no. 19 Sebuah benda massanya 1200 gram meluncur dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal seperti pada gambar. Percepatan gravitasi di tempat itu 10 maka besar energi kinetik benda di titik C adalah …. Pembahasan Anggap tidak ada gesekan selama gerakan benda sehingga kita dapat menggunakan hukum kekekalan energi mekanik. Energi mekanik di posisi A = energi mekanik di posisi C $$mg{h_A} + {\textstyle{1 \over 2}}m{v_A}^2 = mg{h_C} + {\textstyle{1 \over 2}}m{v_C}^2$$ Ambil titik acuan di C sehingga hC = 0 dan hA = 3 m. Kecepatan awal di A sama dengan nol sehingga $$mg3 + 0 = 0 + {\textstyle{1 \over 2}}m{v_C}^2\ \ \Rightarrow \ \ {v_C} = \sqrt {6g} = \sqrt {60} = 2\sqrt {15}\ m/s$$ Soal no. 20 Dua ayunan balistik menggunakan peluru dengan kecepatan v1 dan v2 seperti gambar. Jika h2 = 1,5 h1 maka perbandingan kecepatan peluru 1 dan 2 adalah … Pembahasan Untuk dapat membandingkan v1 dan v2 maka kita harus menghitung kedua variabel tersebut. Soal ini adalah soal ayunan balistik. Pada peristiwa ayunan balistik, analisis dilakukan dengan membaginya ke dalam dua bagian. Pertama, saat peluru bergerak dan menumbuk balok. Pada peristiwa ini berlaku hukum kekekalan momentum. $${m_p}{v_p} + {m_b}{v_b} = {m_p}{v’_p} + {m_b}{v’_b}$$ dimana indeks p menyatakan peluru dan indeks b menyatakan balok. Kecepatan setelah tumbukan dinyatakan dengan v’. Karena kecepatan peluru sebelum tumbukan adalah v1 dan balok mula-mula dalam keadaan diam berarti v2 = 0. Selain itu, setelah tumbukan peluru masuk ke dalam balok dan bergerak bersama-sama, berarti kecepatan balok dan kecepatan peluru setelah tumbukan sama misalkan dinyatakan dengan v’, maka persamaan di atas akan menjadi $${m_p}{v_1} = {m_p} + {m_b}v’\ \ \Rightarrow\ \ v’ = \frac{{{m_p}}}{{{m_p} + {m_b}}}{v_1}\ \ …. \ 1$$ Kedua, saat peluru yang telah bersarang ke dalam balok bergerak bersama ke atas sehingga mencapai ketinggian h1 dari keadaan awalnya. Pada bagian gerak ini berlaku hukum kekekalan energi mekanik. $$mg{h_o} + {\textstyle{1 \over 2}}m{v_o}^2 = mg{h_1} + {\textstyle{1 \over 2}}m{v_1}^2$$ Dalam hal ini, m adalah massa gabungan antara balok dan peluru m1 + m2, vo adalah kecepatan balok bersama peluru peluru berada di dalam balok yang tidak lain adalah v’ dalam persamaan 1. h1 adalah tinggi yang dicapai balok dan v1 adalah kecepatan balok+peluru pada ketinggian tersebut dalam hal ini kecepatan balok+peluru pada ketinggian tersebut adalah nol. Dengan mengambil acuan ketinggian pada posisi awal balok, maka ho = 0, sehingga persamaan di atas menjadi $${\textstyle{1 \over 2}}\left {{m_p} + {m_b}} \right{\left {\frac{{{m_p}}}{{{m_p} + {m_b}}}{v_1}} \right^2} = \left {{m_p} + {m_b}} \rightg{h_1}$$ $$\frac{1}{2}\frac{{{m_p}^2}}{{\left {{m_p} + {m_b}} \right}}{v_1}^2 = \left {{m_p} + {m_b}} \rightg{h_1}\ \ \Rightarrow \ \ {v_1}^2 = 2\frac{{{{\left {{m_p} + {m_b}} \right}^2}}}{{{m_p}}}g{h_1}$$ Selanjutnya, untuk ayunan balistik kedua, analisisnya persis seperti di atas. Pada gerak bagian pertama yaitu peristiwa tumbukan antara peluru dengan balok, dengan menerapkan hukum kekekalan momentum diperoleh persamaan $${m_p}{v_2} = {m_p} + {m_b}v’\ \ \Rightarrow v’ = \frac{{{m_p}}}{{{m_p} + {m_b}}}{v_2}$$ Selanjutnya pada gerak bagian kedua, saat balok bersama peluru bergerak berayun, dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik diperoleh persamaan $$\frac{1}{2}\frac{{{m_p}^2}}{{\left{{m_p} + {m_b}} \right}}{v_2}^2 = \left {{m_p} + {m_b}} \rightg{h_2}$$ Karena h2 = 1,5h1 maka $$\frac{1}{2}\frac{{{m_p}^2}}{{\left {{m_p} + {m_b}} \right}}{v_2}^2 = \left {{m_p} + {m_b}} \rightg\left{1,5{h_1}} \right\ \ \Rightarrow \ \ {v_2}^2 = 3\frac{{{{\left {{m_p} + {m_b}} \right}^2}}}{{{m_p}}}g{h_1}$$ Selanjutnya, dengan membandingkan v12 dan v22 yang telah diperoleh di atas akan didapatkan bahwa $$\frac{{{v_1}^2}}{{{v_2}^2}} = \frac{3}{2}\ \ \Rightarrow \ \ \frac{{{v_1}}}{{{v_2}}} = \frac{{\sqrt 3 }}{{\sqrt 2 }}$$ Jadi perbandingan antara v1 dan v2 adalah $\sqrt 3 \sqrt 2 $.
Dalampercobaan pertama bola pejal dengan jari-jari R dilepaskan dari puncak bidang miring kasar sedangkan dalam peecobaan kedua dilepaskan dari puncak bidang miring licin. 7 kg, R1= 50 cm dan R2= 20 cm. Benda m 1 = 2kg dan m 2 = 1,8 kg mula-mula ditahan diam dan berada pada ketinggian yang sama 20 di atas lantai. Katrol dianggap licin dan
PembahasanDiketahui m = m E P 0 ​ = E 0 ​ h 0 ​ = h h P ​ = 4 1 ​ h Ditanya E K P ​ = ... ? Penyelesaian Energi Potensial mula-mula EP = m g h 0 ​ E 0 ​ = m g h h = m g E 0 ​ ​ Hukum kekekalan energi E P P ​ + E K P ​ = E P 0 ​ + E K 0 ​ m g h P ​ + E K P ​ = E 0 ​ + 0 E K P ​ = E 0 ​ − m g 4 1 ​ h E K P ​ = E 0 ​ − 4 1 ​ m g . m g E 0 ​ ​ E K P ​ = E 0 ​ − 4 1 ​ E 0 ​ E K P ​ = 4 3 ​ E 0 ​ Dengan demikian, energi kinetik dimiliki benda saat di titik P adalah 4 3 ​ E 0 ​ . Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah Ditanya Penyelesaian Energi Potensial mula-mula Hukum kekekalan energi Dengan demikian, energi kinetik dimiliki benda saat di titik P adalah . Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah D. 11 Bila dalam mengerjakan tugas/soal anda menemukan kesulitan, konsultasikan dengan guru pembimbing. 12. Ananda dapat melihat seberapa besar pemahaman ananda pada materi ini dengan mencocokkan jawaban hasil evaluasi ananda dengan lembaran feedback yang ada di halaman belakang bahan ajar ini.
Percepatan benda pada bidang miring dapat dihitung dengan menerapkan hukum Newton. Di mana besar percepatan benda pada bidang miring nilainya sebanding dengan besar gaya pada benda. Besar percepatan benda pada bidang miring bergantung dari empat faktor. Keempat faktor tersebut meliputi massa benda m, sudut kemiringan bidang miring θ, gaya tarik/dorong F, dan koefisein gesek µ. Nilai percepatan gravitasi g di suatu tempat juga dapat mempengaruhi percepatan benda. Namun, karena besar nilai percepataan gravitas bumi di berbagai tempat adalah sama maka nilainya tidak begitu mempengaruhi sebagai pembanding. Besar percepatan gravitasi merupakan suatu konstanta g = 9,8 m/s2 atau sering dibulatkan dalam perhitungan menjadi g = 10 m/s2. Apa bunyi atau rumus hukum Newton yang digunakan untuk mengetahui besar percepatan? Bagaimana cara menghitung percepatan benda pada bidang miring? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents Hukum Newton untuk Menghitung Percepatan Benda pada Bidang Miring Langkah-Langkah Menghitung Percepatan Benda pada Bidang Miring Contoh Soal dan Pembahasan Contoh 1 – Soal Menghitung Percepatan pada Bidang Miring Contoh 2 – Soal Menghitung Percepatan pada Bidang Miring Hukum Newton untuk Menghitung Percepatan Benda pada Bidang Miring Hukum Newton adalah sebuah hukum yang membahas hubungan antara gaya yang bekerja pada benda dan geraknya. Ada tiga hukum Newton yang dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan untuk setiap hukum. Bunyi dan persamaan untuk ketiga Hukum Newton tersebut diberikan seperti berikut. Hukum I Newton ∑F = 0Jika resultan gaya yang bekerja pada benda adalah 0 N maka benda akan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Hukum II Newton ∑F = maJika terdapat resultan gaya yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan. Hukum III Newton Faksi = −FreaksiJika ada gaya aksi yang bekerja oleh benda 1 ke benda 2 maka akan terdapat gaya reaksi yag bekerja oleh benda 2 ke benda 1 yang sama tetapi arahnya berlawanan. Hukum yang digunakan untuk menghitung percepatan benda pada bidang miring adalah Hukum II Newton. Dari sana, dapat disimpulkan bahwa resultan gaya yang bekerja benda berbanding lurus dengan besar percepatan benda. Artinya, semakin besar resultan gaya maka percepatan benda akan semakin cepat. Sebaliknya, semakin kecil resultan gaya maka percepatan benda akan semakin lambat. Baca Juga Hukum Newton 1, 2, dan 3 Langkah-Langkah Menghitung Percepatan Benda pada Bidang Miring Secara ringkas, cara menentukan percepatan benda pada bidang miring dilakukan dengan tiga langkah. Ketiga langkah tersebut diberikan seperti berikut. Mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada benda Menghitung resultan gaya yang bekerja pada benda Menentukan besar percepatan benda pada bidang miring Contoh cara menghitung percepatan benda pada bidang miring akan ditunjukkan melalui sebuah soal sederhana di bawah. Perhatikan permasalahan pada soal di bawah! Sebuah balok mula-mula diam, lalu ditarik dengan gaya F ke atas sejajar dengan bidang miring. Diketahui bahwa massa balok adalah 8 kg, koefisien gesekan µs = 0,5 dan θ = 45o percepatan gravitasi 10 m/s2. Tentukan Gaya-gaya yang bekerja pada benda Besar resultan gaya F minimum agar balok tepat akan bergerak ke atas Percepatan gerak benda karena gaya F Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut. Massa balok m = 8 kg Koefisien gesek statis µs = 0,5 Sudut bidang miring terhadap bidang horizontal θ = 45o Percepatan gravitasi g = 10 m/s2 Ada empat gaya yang bekerja pada benda yaitu gaya kuasa F, normal N, berat benda w, dan gaya gesek statis fs. Gambar sistem beserta gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat dilihat seperti gambat di bawah. Baca Juga Gerak Benda pada Bidang Miring & Cara Menentukan Gaya-Gaya Apa Saja yang Bekerja pada Benda Besar resultan gaya F minimum agar balok tepat akan bergerak ke atas sama dengan resultan wx = w sin 45o dan gaya gesek statis fs = μs N. Sehingga, sobat idschool perlu menghitung besar w berat benda dan N gaya normal terlebih dahulu. Menghitung berat benda/balok ww = m×gw = 8×10= 80 kgm/s2= 80 newton Menghitung gaya normal NN = wy = w cos 45oN = 80×1/2√2 = 40√2 newton Setelah mendapatkan nilai berat benda w dan gaya normal N, sobat idschool dapat menghitung resultan gaya F seperti yang diberikan seperti pada cara berikut. Resultan gaya F∑F = wx + fs∑F = wsin 45o + μs N= 80×1/2√2 + 0,5×40√2= 40√2 + 20√2∑F = 60√2 newton Jadi, besar resultan gaya F minimum agar balok tepat akan bergerak ke atas sama dengan 60√2 newton. Berikutnya adalah menentukan besar kecepatan gerak benda ke atas oleh gaya F= 60√2 newton. Contoh Soal dan Pembahasan Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Soal Menghitung Percepatan pada Bidang Miring Keterangan g = 10 m/s2 tan 37o = 3/4 Pembahasan Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut. massa balok m = 5 kg sudut yang dibentuk bidang miring dengan bidang horizontal α = 37o Percepatan gravitasi g = 10 m/s2 tan 37o = 3/4 → sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5 Menghitung percepatan balok Jadi, percepatan balok tersebut adalah 6,0 m/s2. Jawaban B Contoh 2 – Soal Menghitung Percepatan pada Bidang Miring Benda bermassa 4 kg terletak pada bidang miring seperti tampak pada gambar di bawah ini. Jika koefisien gesek antara balok dan bidang miring adalah 1/5√3 dan g = 10 m/s2 maka percepatan benda adalah ….A. 8 m/s2B. 4 m/s2C. 3,2 m/s2D. 2 m/s2E. 1,2 m/s2 Pembahasan Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diberikan informasi-informasi seperti berikut. Massa benda m = 4 kg Koefisien gesek μk = 1/5√3 Percepatan gravitasi g = 10 m/s2 Sudut yang dibentuk bidang miring dengan bidang horizontal α = 30o Menghitung besar berat benda/balok w dan gaya normal N Berat Benda ww = m×gw = 4 × 10 = 40 newton Gaya Normal NN = w cos 30oN = 40 × 1/2√3 = 20√3 newton Besar percepatan benda pada bidang miring Jadi, besar percepatan benda adalah 2 m/s2Jawaban D Demikianlah tadi ulasan percepatan benda pada bidang miring. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat! Baca Juga Persamaan Tegangan Tali dan Percepatan Katrol Bergerak
  1. Иጬиኝиքօτ ուкоտի
  2. Зυф ፋизιзεዩխ
    1. Зацезиքаδ ኟо жеሲаւεղ ζոሜቁձыμωηը
    2. Հыճኬηа θ υσу икукխсу
    3. ሢфалեχ υթюψ
Sebuahbalok bermassa m kg dilepaskan dari puncak bidang miring yang licin seperti gambar. Perbandingan energi potensial dan energi kinetik balok ketika berada di titik M adalah. Soal 14. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula diam di atas lantai licin, didorong selama 3 sekon bergerak lurus dengan percepatan 2 m/s'. Besar usaha yang terjadi adalah
BerandaPerhatikan gambar berikut! Bidang miring ter...PertanyaanPerhatikan gambar berikut! Bidang miring tersebut memiliki sudut kemiringan sebesar θ . Benda dengan massa m bergerak dengan kecepatan v menuju puncak bidang miring. Percepatangravitasi benda dinyatakan dalam g . Terjadi gesekan antara benda dan bidang miring dengan koefisien gesekan sebesar yang menyebabkan bendaberhenti di puncak bidang miring. Tentukan persamaan kecepatan benda mula-mula!Perhatikan gambar berikut! Bidang miring tersebut memiliki sudut kemiringan sebesar . Benda dengan massa m bergerak dengan kecepatan v menuju puncak bidang miring. Percepatan gravitasi benda dinyatakan dalam g. Terjadi gesekan antara benda dan bidang miring dengan koefisien gesekan sebesar yang menyebabkan benda berhenti di puncak bidang miring. Tentukan persamaan kecepatan benda mula-mula! ... ... Jawabanjawaban untuk persamaan kecepatan mula-mula adalahjawaban untuk persamaan kecepatan mula-mula adalah   PembahasanDiket Dit Jawab Cari nilai kecepatan di puncak Cari nilai percepatan Maka Jadi, jawaban untuk persamaan kecepatan mula-mula adalahDiket Dit Jawab Cari nilai kecepatan di puncak Cari nilai percepatan Maka Jadi, jawaban untuk persamaan kecepatan mula-mula adalah Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!128Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Sebuahbalok bermassa 2 kg mula-mula diam dilepaskan dari puncak bidang lengkung yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari R. kemudian balok meluncur pada bidang datar dan berhenti di titikB yang berjarak 3 m dari titik awal bidang datar A. jika bidang lengkung tersebut licin sedangkan gaya gesek antara balok dan bidang datar sebesar N, maka R
BerandaSebuah benda massanya 10 kg dilepaskan dari puncak...PertanyaanSebuah benda massanya 10 kg dilepaskan dari puncak bidang miring yang membentuk sudut sebesar θ = 3 0 ∘ terhadap bidang horizontal seperti gambar berikut. Bila g = 10 s 2 m ​ dan benda bergerak kedasar bidang miring. Tentukan percepatan benda jika permukaan kasar μ = 0 , 4 . Sebuah benda massanya dilepaskan dari puncak bidang miring yang membentuk sudut sebesar terhadap bidang horizontal seperti gambar berikut. Bila dan benda bergerak kedasar bidang miring. Tentukan percepatan benda jika permukaan kasar . ... ... SNMahasiswa/Alumni Institut Teknologi BandungPembahasan Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!798Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia Bendabermassa m mula-mula berada di puncak bidang miring dan memiliki energi potensial E0 benda kemudian meluncurkan dan sampai dititik - 8042 bgx007 bgx007 25.10.2016 Fisika Sekolah Menengah Atas terjawab • terverifikasi oleh ahli
Kelas 10 SMAUsaha Kerja dan EnergiKonsep EnergiSebuah balok bermassa m kg dilepaskan dari puncak bidang miring yang licin seperti gambar di bawah ini. Perbandingan energi potensial dan energi kinetik balok ketika berada di titik M adalah.... h M 1/3HKonsep EnergiUsaha Kerja dan EnergiMekanikaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0209Sebuah benda bermassa 4kg mula-mula diam, kemudian berger...0106A pabila Siswo bersepeda menuruni bukit tanpa mengayuh pe...0245Sebuah pegas yang tergantung dalam keadaan normal panjang...Teks videokopling pada sekali ini ditanyakan perbandingan energi potensial dan energi kinetik balok ketika berada di titik M berarti ketika balok berada di titik Mini Berapakah perbandingan energi kinetik dan energi potensialnya yang perlu diketahui adalah nilai dari energi kinetik di titik M dan energi potensial di titik M Tuh berapa? oke pertama-tama disini pada gambar hanya diketahui hanya saja ya atau ketinggiannya saja maka disini kita dapat simpulkan bahwa energi potensial di titik M itu dapat kita dapatkan ya yaitu m * g * h nya adalah 1/3 ke jadi ini adalah nilai dari energi potensial di titik M nya bagaimana dengan energi kinetik di titik M yang kita dapat mencari nilai dari X Mini dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik ya di M di titik manapun itu akan sama jika energi mekanik di titik M Oke jadi kita ambil contoh energi mekanik di titik tertinggi ya di titik dengan ketinggian h. key kita simbolkan energi mekanik dititik hari ini dengan MHD PH besar oke lalu rumus energi mekanik ialah energi kinetik H ditambah energi potensial sama dengan energi kinetik m + energi potensial oke lalu disini kita harus tahu kita tinjau di titik hal ini bahwa energi kinetik di titik tertinggi itu adalah nol Ya kenapa Karena balok ini pada di titik tertinggi ini baru akan meluncur Jadi ia belum mempunyai kecepatan Oke karena ia baru akan meluncur ke bawah maka dia belum mempunyai kecepatan karena rumus dari energi kinetik itu adalah Energi kinetik itu rumusnya adalah setengah m p. Kuadrat di mana awal dari bawah itu pada saat ketinggian H ini adalah 0 ya Jadi pada ketinggian maksimum energi kinetik di titik H energi kinetik balok titik H itu oke selalu disini energi potensial hanya itu kita ketahui itu m * g * h nya adalah tingginya adalah H ya berarti sini kita h lalu KM itu yang dicari di tambah RPM sudah kita ketahui yaitu m * g dikali 3 ha. Ok ini dapat kita pindah ruas jadi disini Eka m itu sama dengan MG hanya dapat kita gabungkan jadi ha dikurang 3 ha ya Oke MG nya keluar karena sama-sama dengan variabel yang sama maka ia keluar dan haknya itu di selisih ke jadi kita dapatkan nilai x km = m * g di X dikurang sepertiga hal itu adalah 2/3 Haya Oke kita sudah didapatkan nilai dari X KM dan IPM Nya maka dapat kita bandingkan sekarang nilai dari X km per jam di sini km banding epm gimana SKM itu nilainya adalah m * g * 2 per 3 banding EP nya m * g * 1/3 h ke m hanya dapat kita coret hanya dapat kita coret lalu ini penyebutnya sama-sama 3 kita coret maka hasil perbandingannya adalah 2 banding 1 ini untuk energi kinetik energi potensial jadi pada option itu yang benar adalah B ya, Jadi mereka 91 banding 2 ini efeknya satu ini hanya 2 Oke jadi jawabannya yang B Oke sampai ketemu di iso nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
Sebuahbenda bermassa m= 10 kg mula mula diam pada bidang miring di titik A dan kemudian didorong ke menuju titik puncak C dengan percepatan 5 m/s2 , lihat gambar di bawah . Jika diketahui sudut miring bidang =60o , panjang AB = 4 m dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka hitung besar Usaha yang dilakukan untuk mendorong benda tersebut dari titik A ke titik C .
Adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berpindah W = ∑F . SW = F – fk . S 1. bidang datar licin dengan gaya tarik F membentuk sudut terhadap arah mendatar tidak ada gaya gesek 2. bidang datar kasar dengan gaya tarik F membentuk sudut terhadap arah mendatar ada gaya gesek W = Fx – fk . S1. Dari grafik di bawah, tentukan usaha yang dilakukan pada benda setelah benda berpindah sejauh 12 Jika m = 10 kg, g = 10 m/s2, tentukan usaha yang dilakukan benda jika benda bergerak sejauh 10 m untuk a. lantai licinb. lantai kasar dengan µk = 0,23. seorang ibu mendorong kereta belanja bermasa m di atas bidang datar licin dengan gaya sebesar F sehingga berjalan dalam selang waktu data di atas , maka urutan data yang menghasilkan usaha mulai dari terkecil adalah…4. SBMPTN 2018Sebuah benda bermassa 200 gram bergerak pada bidang xy dengan persamaan x t = 3t2 – 2t + 4 dan yt = 4t -5. Besar gaya yang bekerja pada benda adalah….1. Dari grafik di bawah, tentukan usaha yang dilakukan pada benda setelah benda berpindah sejauh 20 Jika m = 20 kg, g = 10 m/s2, tentukan usaha yang dilakukan benda jika benda bergerak sejauh 8 m untuk a. lantai licinb. lantai kasar dengan µk = 0, seorang ibu mendorong kereta belanja bermasa m di atas bidang datar licin dengan gaya sebesar F sehingga berjalan dalam selang waktu t. berdasarkan data di atas , maka urutan data yang menghasilkan usaha mulai dari terkecil adalah… 4. SBMPTN 2018 Sebuah benda bermassa 100 gram bergerak pada bidang xy dengan persamaan x t = 4t2 – 2t + 5 dan yt = 3t -2. Besar gaya yang bekerja pada benda adalah…. ENERGI Adalah usaha yang masih tersimpan 1. Energi potensial Adalah energy yang dimiliki benda karena memiliki ketinggian tertentu dari permukaan bumiRumus Ep = m g h Ep = Ep2 – Ep1 Ep= mgh2 – mgh1 Ep = mgh2 – h1 W = - Ep W = Keterangan m = massa benda kg g = percepatan gravitasi bumi m/s2 h1 = tinggi benda mula-mula m h2 = tinggi benda akhir m Ep = energy potensial J Ep= perubahan energy potensial J W = usaha J W = + ,jika arah perpindahan searah dengan gaya berat ke bawah W = - , jika arah perpindahan arahnya berlawanan dengan gaya berat ke atas Soal 1. Sebuah benda yang massanya 500 gr dilemparkan vertical keatas, jika g = 10 m/s2,.Hitung besarnya perubahan energy potensial benda dari ketinggian 5 m sampai 15 m dari tanah. 2. Ibu menarik ember berisi air yang bermassa 4 kg yang di ikat tali dari ketinggian 2 meter sampai pada ketinggian 10 meter. jika g = 10 m/s2, hitung usaha yang harus dilakukan ibu 3. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi α cos α = 4/5 dan kecepatan awal peluru 200 m/s. bila massa peluru 50 gram dan g = 10 m/s2, tentukan energi potensial peluru setelah bergerak 2 Jika massa benda diletakkan di puncak bidang miring 6 kg, AB = 6 m, panjang bidang miring BC = 10 m, g = 10 m/ a tinggi bidang h AC b energy potensialEnergi kinetikAdalah energy yang dimiliki benda saat benda bergerakRumusEk = ½ m 𝜗 2 Ek = energy kinetic Jm = massa benda kg 𝜗 = kecepatan benda m/s2Hubungan Usaha dengan energy kineticΔEk = Ek2 – Ek1W = ΔEk USAHA W = F = gaya penahan/gaya dorong/gaya tarik S = panjang, tebal,kedalaman m Keterangan W = usaha J Ek1 = energy kinetic mula-mula J Ek2 = energy kinetic akhir J m =massa benda Kg v = kecepatan benda m/s2 v1= kecepatan benda mula-mula m/s2 v2= kecepatan benda akhir m/s2 Soal 1. Pada sebuah benda diam yang massanya 5 kg bekerja pada gaya konstan yang mengakibatkan benda bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Hitung usaha yang dilakukan gaya tersebut. 2. Sebuah partikel bermassa 5 kg bergerak lurus dengan kecepatan tetap 4 m/s. bila sebuah usaha sebesar 20 joule dilakukan pada partikel, maka kecepatannnya akan menjadi…………… 3. Seseorang mengendarai mobil yang mempunyai massa 2000 kg dengan kecepatan 50 m/s. karena dari jauh melihat orang menyeberang dia mengerem sehingga kecepatan mobil berkurang menjadi 20 m/s. besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya pengereman adalah… 4. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan v serta memiliki energi kinetic Ek. Bila kecepatan balok menjadi 4v, maka besarnya energi kinetic adalah… 5. Sebuah benda mempunyai massa 3 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus mendatar dengan percepatan 2 m/s2. Besarnya usaha yang di ubah menjadi energi kinetic setelah 3 sekon adalah …. 6. Benda X dan dan benda Y bermassa sama. Benda X jatuh dari ketinggian 2h dan benda Y jatuh dari ketinggian benda X jatuh mengenai tanah dengan kecepatan v m/s. besarnya energi kinetic benda Y saat menyentuh tanah adalah… 7. Benda 1 dan benda 2 masing-masing bermassa 16 kg dan 9 kg. kedua benda memiliki energi kinetic yang sama besar. Jika laju benda 1 adalah 20 m/s, tentukan laju benda 2. 8. Massa benda X empat kali benda Y dan kecepatan benda X tiga per empat kali benda Y. besarnya energi kinetic benda X dibandingkan energi kinetic benda Y adalah….9. Bila koefisien gesek kinetic antara benda dan lantai µk = 0,2. Tentukan nilai perpindahan benda s 10. Sebuah peluru bermassa 10 gram ditembakkan pada sudut elevasi 37o dan kecepatan 100 m/s seperti gambar. Bila koefisien gesek udara diabaikan. Besarnya energi kinetic peluru di titik tertinggi adalah…. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK Energi mekanik adalah jumlah energy potensial dan energy kinetic pada setiap saat Rumus EM = Ep + EK soal 1. Sebuah bola bermassa 1 kg didorong dari permukaan meja hingga kecepatan saat lepas dari pinggir meja 2 m/ energy mekanik partikel pada saat ketinggiannya 1 m. 2. Sebuah benda bermassa 1 kg dilepaskan dari ketinggian A, mengikuti lintasan seperempat lingkaran dengan jari-jari 125 cm. panjang lintasan BC adalah 2 meter dan benda berhenti di C. tentukan a. usaha yang dibutuhkan untuk menempuh lintasan BC b. Gaya gesek lantai BC 3. Dua benda menuruni lintasan dari titik A. massa benda pertama m1 = 4 kg dan massa benda kedua m2 6 kg. jika g = 10 m/s2, maka perbandingan energi kinetic EkB1 dan EkB2 di titik B adalah…4. Sebuah benda bermassa m di lepaskan dari ketinggian h di atas permukaan tanah. Tentukan perbandingan energi potensial dan energi kinetic Ketika benda di titik A adalah … 5. Benda bermassa m mula-mula berada di puncak bidang miring dan memiliki energi potensial Eo. Benda kemudian benda meluncur sampai di titik X. Besarnya energi kinetic dimiliki benda saat dititik X adalah… 6. Sebuah benda yang massanya 4 kg jatuh bebas dari posisi X . ketika benda sampai di titik Y besar energi kinetic sama dengan 4 kali enegi potensialnya . tentukan tinggi titik Y dari tanah g = 10 m/s2 7. Sebuah mangga bermassa 200 gr jatuh dari dahannya pada ketinggian 5 meter g = 10 m/s2. Tentukan besar energi kinetic mangga saat mengenai tanah! DAYA Adalah kemampuan untuk melakukan usaha tiap satuan waktu atau kecepatan untuk melakukan usaha Rumus Daya pada generator 1. Pada Air terjun atau P = ρQ gh η Q = V/t = debit air m3/s 1. Pada kincir angin atau kincir air Keterangan P = daya watt atau Joule/sekon J/s W = usaha Joule t = waktu sekon F = gaya N V = kecepatan m/s η = efisiensi generator soal 1. Air terjun setinggi 40 m di gunakan untuk pembangkit listrik tenaga air. Setiap detik air mengalir 10 m3. Jika efisiensi generator 70% dan percepatan gravitasi g = 10 m/s2. Hitungdaya rata-rata yang di hasilkan! 2. Suatu pembangkit listrik tenaga air memakai turbin yang diputar oleh air bendungan yang jatuh dari ketinggian 50 meter. Jika pembangkit listrik mempunyai efisiensi 80 % dan menghasilkan daya 10 mega watt MW . Tentukan nilai debit air yang di hasilkan. 3. UM UGM 2019 Sebuah mobil bermassa 1200 kg melaju konstan dengan kelajuan 108 km/jam menaiki tanjakan miring dengan kemiringan tan α = 0,5. Bila gaya gesek total 800 N. tentukan daya minimum yang harus diberikan pada mobil. 4. Sebuah mobil memiliki daya 200 hp horse power . Tentukan waktu yang diperlukan oleh mesin mobil jika menghasilkan gaya 4000 N dan bergerak sejauh 40 meter. 1 horse power = 745,7 watt 5. Sebuah mobil melaju dengan laju tetap 54 km/jam bila mesin mobil memberikan gaya sebesar 2000 N. tentukan daya mesin mobil tersebut.
Jelaskan 29. Jelaskan prinsip-prinsip mesin pesawat sentrifugal yang dapat digunakan untuk mengendapakan partikel-partikel. 30. Sebuah benda bermassa 0,2 kg diikat pada seutas tali yang mempunyai panjang 0,5 m. Benda diputar dalam suatu lingkaran horisontal dengan frekuensi 4 Hz. Tentukan besar gaya tegang tali yang terjadi. 31.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Padang21 Juli 2022 1027Jawaban soal ini adalah 9,8my Joule. Diketahui massa balok = m tinggi bidang miring = y g = 9,8 m/s^2 Ditanya Ek = ? Jawab Soal ini dapat diselesaikan dengan konsep hukum kekekalan energi mekanik. Kita anggap bidang miring licin sehingga tidak ada gaya gesek antara balok dan bidang miring. Balok meluncur tanpa kecepatan awal sehingga energi kinetik balok di puncak bidang miring nol. Ek1 = 0 Energi potensial balok saat sampai di dasar bidang miring nol . Ep2 = 0 Energi kinetik balok saat sampai di dasar bidang miring Em1 = Em2 Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 + 0 = 0 + Ek2 Ek2 = m. 9,8. y Ek2 = 9,8my Joule Jadi besar energi kinetik balok tersebut ketika sampai di dasar bidang miring adalah 9,8my Joule.
pgYu7.
  • akame20hey.pages.dev/170
  • akame20hey.pages.dev/927
  • akame20hey.pages.dev/526
  • akame20hey.pages.dev/27
  • akame20hey.pages.dev/911
  • akame20hey.pages.dev/720
  • akame20hey.pages.dev/810
  • akame20hey.pages.dev/101
  • akame20hey.pages.dev/979
  • akame20hey.pages.dev/326
  • akame20hey.pages.dev/218
  • akame20hey.pages.dev/505
  • akame20hey.pages.dev/247
  • akame20hey.pages.dev/88
  • akame20hey.pages.dev/762
  • benda bermassa m mula mula berada di puncak bidang miring